Senin, 12 Oktober 2009

Tugas Religion Instruction

Nama : William
NIM : 2007110177
Kelas : Marketing 11-2C
Mata Kuliah : Agama

Ortodoksi
Kata Ortodoksi berasal dari bahasa Yunani yaitu Orthos yang berarti benar dan Doxa yang berarti kemuliaan, penghormatan, ibadah, atau pendapat. Atau secara harafiah kita dapat mengatakan bahwa Ortodoksi adalah suatu konsep pemikiran yang benar mengenai Allah.

Ortopathi
Kata Ortopathi berasal dari kata Yunani yaitu Orthos yang berarti benar dan Pathos yang berarti afeksi, sikap, hati, keinginan. Dengan kata lain dapat kita ambil kesimpulan bahwa Ortopathi merupakan suatu sikap yang benar yang sesuai dengan keinginan Allah.

Ortopraksi
Kata Ortopraksi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Orthos yang berarti benar dan Praxis yang berarti tindakan atau kerja. Maka definisi dari ortopraksi adalah suatu tindakan yang benar yang didasarkan pada kebenaran Allah.

Dari 3 teori tadi maka dapat disimpulkan bahwa antara ortodoksi, ortopathi, dan ortopraksi harus berjalan bersamaan, bertahap, dan saling berkaitan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengapa demikian? Karena jika kita memiliki konsep pemahaman dan pemikiran yang benar, yang berpusatkan pada Allah (ortodoksi), maka kita pun akan memiliki sikap hati yang benar terhadap Allah (ortopathi), dan dengan memiliki ortodoksi dan ortopathi yang benar, secara tidak langsung semuanya ini akan ter-refleksi di dalam tindakan kita sehari-hari, dimana tindakan tersebut didasarkan pada kebenaran mengenai pemahaman akan Allah (ortopraksi).

Contoh berikut saya ambil dari kejadian dalam hidup saya. Ketika tanggal 10 April 2009 lalu, kita para umat Kristiani merayakan hari Jum’at Agung dimana pada hari tersebut biasanya setiap gereja merayakannya dengan suasana duka dan berpuasa. Waktu berpuasanya berbeda – beda, ada yang berpuasa setengah hari, ada juga yang berpuasa seperempat bahkan 1 harian. Waktu itu di gereja saya, kami diminta untuk berpuasa dari jam 6 pagi hingga 6 sore. Pada hari itu saya sangat bangga kepada Bapa, berkat-Nya lah saya dimampukan untuk melewati hari puasa tersebut dengan lancar, karena pada saat siang harinya saya diajak teman baik saya yang pada malam harinya akan kembali ke Irian, pergi ke Pluit Village, saat itu karena rasa tidak enak atas ajakannya, saya pun ikut dia berjalan-jalan ke mall. Di pertengahan jalan-jalan dia mengajak saya dan teman saya untuk makan di resto Kafe Betawi. Melihat ajakan teman saya itu, saya meminta maaf dan menolak teman saya, saya mengatakan bahwa saya tidak ikut makan karena sedang berpuasa, jadi saya hanya menemani dia berbincang, mendengar hal tersebut, teman saya dengan nada keras seperti marah mengatakan, “gak asik lu, ngapain si jadi Kristen fanatik banget, gua jadi ill fill ama Kristen”, menyikapi kata-katanya tersebut saya sempat bingung, saya berpikir apa lebih baik saya buka ya, daripada teman saya marah, namun saya berpikir siapakah dia sehingga bisa membuat saya lebih takut daripada Tuhanku, dengan senyum saya pun berkata, “sori, gua lagi puasa bro, gua pengen ngucap syukur aja ma God buat kebaikanNya”. Lalu dia berkata, “ill fill gua liat Kristen kalo kayak gitu, gua belakangan malah ada feel ke agama lain”. Ucapan-ucapan tersebut kembali membuat iman saya goyah, namun saya diingatkan mengenai pemikiran yang mendasari saya menjalani puasa ini, sehingga saya hanya senyum mendengar ucapan dia, tidak makan, dan tetap berpuasa hingga sore hari.
Setelah saya renungkan kejadian tersebut, saya kembali teringat pemikiran yang mendasari mengapa saya mengikuti puasa waktu itu, yaitu karena saya ingin bersyukur kepada Tuhan atas kasih dan kebaikanNya karena telah mati untuk menebus dosaku. Sehingga dari pemikiran tersebut saya dapat menjalani puasa dengan sikap tenang, serius, dan rasa takut akan Tuhan. Dari pemikiran dan sikap tersebut akhirnya tercermin kepada tindakan, yaitu puasa yang tetap saya lakukan.

Rabu, 07 Oktober 2009

Tugas Merangkum (Indonesian State Philosophy)

Name : William
NIM : 2007110177
Class : 11-7A

Summary of Seminar in Campus B Auditorium at 22th January 2008
Ada 9 pilar dalam nilai-nilai yang dipegang dalam STIKOM LSPR, diantaranya adalah:
1. Respect
2. Politeness
3. Responsibilities
4. Disciplined
5. Honesty
6. Perseverance
7. Confident
8. Independent
9. Do the best
Pengertian dari Values adalah, kualitas seseorang dalam memikirkan hal, menyikapi sesuatu, melayani, atau menghargai diri sendiri dan orang lain (nilai-nilai yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya). Keuntungan dari menanamkan nilai-nilai positif dalam diri adalah kita akan menuai sikap yang positif, seperti prinsip tabur tuai, yaitu semakin banyak yang ditabur maka semakin banyak yang dituai. Keuntungan lain yang akan didapat bila memiliki nilai/prinsip dalam diri adalah akan menghasilkan integritas bagi diri jika diterapkan terus menerus.
Nilai-nilai dalam diri dapat berkembang karena pergaulan dengan lingkungan di sekitar kita dan perkembangan ini akan terjadi terus menerus. Nilai-nilai juga dapat digolongkan berdasarkan keadaan tertentu, yaitu nilai pribadi, keluarga, agama, budaya, organisasi/ kelompok, dan lainnya. Nilai tersebut diaplikasikan dalam keadaan senang maupun sedih. Jika dinilai berdasarkan abjad dan angka, misalnya a adalah 1, b adalah 2, dan z adalah 26, maka kerja keras (H+A+R+D+W+O+R+K) hanya mewakili 98%, sedangkan pengetahuan (K+N+O+W+L+E+D+G+E) mewakili 96%, tetapi sikap (A+T+T+I+T+U+D+E) mewakili 100% kesuksesan kita.
Berikut adalah nilai-nilai baik yang jika diterapkan akan menghasilkan sikap seorang pemenang:

1. Honesty (Kejujuran)
Kejujuran adalah suatu keadaan yang terbebas dari segala bentuk penipuan. Sebenarnya sebelum kita bertindak untuk menipu orang lain, kita sudah menipu diri kita sendiri. Maka itu, kepada siapa sajakah kita harus jujur? Kepada orang lain, institusi, lingkungan, keluarga, dan diri sendiri. Seorang beragama Buddha(Thanissaro Bikhu) mengatakan bahwa “Jujurlah dimanapun kau berada dan juga terhadap semua keadaanmu”. Socrates pun mengajarkan untuk “jujur dan menjadi manusia yang bermoral serta menegur seseorang jika perilakunya salah, maka orang tersebut tidak akan memilih jalan tersebut. Jika seseorang bersikap tidak jujur maka orang tersebut akan sulit mengetahui seperti apa kejujuran dan mengenal karakteristik dari kesalahan yang dilakukan”.
Dengan bersikap tidak jujur, kadang kita akan sulit untuk mengetahui perbedaan dari orang yang berbohong dan orang yang bersikap jujur. Dengan siapa sajakah seseorang dapat bersikap tidak jujur? Dengan keluarga, ketika di sekolah, hubungan dalam pertemanan, pekerjaan, dan diri sendiri.
Konsekuensi dari bersikap tidak jujur adalah, tidak ada orang yang akan mempercayai kita, mempunyai sedikit teman, susah untuk bisa berhasil, dan akhirnya akan menjadi manusia yang tidak bahagia. Karena itu bersikaplah jujur, terbebaslah dari kebohongan, penipuan, dan ketidakbenaran. Janganlah menjadi orang yang suram karena bersikap tidak jujur. Jadilah jujur, karena kita diciptakan untuk menjadi manusia yang bahagia.

2. Politeness (Sopan Santun)
Pengertian
• Ditunjukkan melalui cara bicara seseorang dengan orang lain
• Bersikap ramah dan hormat
Sopan santun dapat ditunjukkan melalui beragam cara, yaitu
• Dengan mengutamakan orang lain, seperti
o Tidak berfokus pada diri sendiri
o Bersikap empati (turut merasakan penderitaan orang lain)
o Bersikap toleransi
• Dengan bersikap ramah, seperti
o Perhatian
o Pengertian
o Bersikap lembut
o dan bersikap bersahabat
• Dengan mendengarkan orang lain, seperti
o Mendengarkan dengan baik saat orang lain berbicara
o Tidak memotong pembicaraan orang lain
o Tidak membuat kegaduhan
o Mematuhi etika/ aturan yang ada saat bergaul
Sesuatu tidak selalu seperti yang kelihatan, bisa saja seseorang terlihat galak padahal setelah dikenal orangnya ramah, atau bisa juga seseorang yang awalnya terlihat ramah tapi setelah dikenal ternyata mempunyai cara hidup yang tidak baik. Karena itu sikap sopan dari seseorang tidak selalu dapat dilihat dari sikap awal yang ia tunjukkan.

3. Respect (Hormat)
Pengertiannya,
• Suatu ekspresi/ sikap menghormati seseorang
• Memandang seseorang penting
• Asumsi baik terhadap seseorang
Cara mendapatkannya,
• Dengan bertindak atau melakukan sesuatu yang dapat menguntungkan orang lain
• Dengan melakukan segala sesuatu yang pernah dijanjikan
• Dengan melakukan suatu pekerjaan yang menciptakan hasil melebihi apa yang diharapkan
Komponen atau hal-hal yang harus ada sehingga timbul sikap hormat dari orang lain,
• Memiliki integritas
• Memiliki nilai moral yang baik
• Memiliki keahlian
• Konsisten dalam mengerjakan sesuatu
Keuntungan yang didapat dari masyarakat jika dihormati adalah, kita akan mendapatkan kepercayaan ketika berinteraksi dengan mereka, sedangkan keuntungan yang didapat oleh diri kita sendiri adalah kepercayaan dari orang lain, opini-opini yang berkualitas, dan kebahagiaan.
Sikap-sikap yang menunjukkan rasa tidak hormat adalah,
• Tidak memperhatikan seseorang ketika berbicara
• Membuat kegaduhan ketika orang lain berbicara
• Memotong pembicaraan orang lain
• Menjawab pertanyaan orang lain sebelum diizinkan
• dan lainnya
Contoh sikap tidak hormat di dalam kampus adalah,
• Tidak mematuhi aturan dalam berbusana
• Menyontek
• Berbohong dengan surat dokter
• Mabuk
• Memakai Narkoba
Bersikaplah hormat terhadap diri sendiri, karena jika kita tidak menghargai diri kita sendiri, tidak mungkin kita menghormati orang lain, apalagi mengharapkan orang lain yang menghormati kita.

Create A New Product (Introduction to Marketing)

Group Personnel:
1. Hanah
2. Olivia
3. Vania
4. Woe Devi
5. William Lee

Class: 11-7A

Marketing Assignment




Brand : C.U (Colour in You)


Reason : We want to create good impression, colourful, cheerful, so when people read or
heard our brand they will know that we sell colourful product.


Segmentation:
 Female 15 – 25 years old
 Social grade: Middle to Upper class
 Semi Formal
 Range of price: Rp 200.000 – Rp 1.000.000, because we put our product in Sogo and by wearing our brand the consumer will feel elegant, colourful, and cheerful


Compare to other brand in market right now: ZARA


Trademark: Colour My World

Tugas Merangkum 3 (Filsafat)

Nama : William
NIM : 2007110177
Kelas : 11-7A
Tugas Filsafat 3

11. Jelaskan perihal skeptisisme!
- Pengertiannya adalah sebuah pendirian/anggapan dalam pengetahuan manusia yang mengatakan bahwa manusia tidak pernah tahu tentang apapun.
- Latar belakang munculnya skeptisisme adalah karena anggapan bahwa pengetahuan menyangkut kepastian sedangkan mereka menganggap bahwa pengetahuan itu sifatnya tidak ada yang absolut benar.
- Kekurangannya adalah selalu meragukan secara positif setiap klaim atau bukti yang diperoleh.
12. Bandingkan antara rasionalisme dan empirisme!
No. Perihal Rasionalisme Empirisme
1 Definisi Paham yang mengatakan bahwa pengetahuan itu bersumber dari akal budi manusia. Paham yang mengatakan bahwa pengetahuan itu bersumber dari pengalaman inderawi.
2 Alat (sarana) Akal budi. Panca indera.
3 Tokoh pendukung Plato dan Rene Decartes. John Locke dan David Hume.
4 Cara Kerja Deduksi dan mengutamakan pengamatan apriori. Induksi dan mengutamakan pengamatan aposteriori.

13. Apa itu rasionalisme dan empirisme?
- Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa pengetahuan itu bersumber dari akal budi manusia.
- Empirisme adalah paham yang mengatakan bahwa pengetahuan itu bersumber dari pengalaman inderawi.
14. Jelaskan teori Plato tentang proses terjadinya pengetahuan manusia!
Teori ini disebut pra-eksistensi jiwa. Dalam teori ini Plato mengemukakan bahwa sebelum manusia dilahirkan, jiwa manusia itu berada dalam dunia yang disebut dunia ide. Dalam dunia ini jiwa manusia telah mengenal hal-hal seperti pengetahuan, benda, dan sebagainya. Ketika manusia dilahirkan, jiwa manusia terpenjara dalam tubuh dan akibatnya ingatannya tentang ide-ide menjadi kabur.
15. Jelaskan bagaimana Aristoteles mensintesakan antara rasionalisme dan empirisme!
Menurut Aristoteles pengetahuan manusia itu tercapai sebagai hasil kegiatan manusia mengamati keadaan yang banyak, lalu dari kegiatan mengamati ini manusia menarik unsur-unsur universal dari yang partikular.
16. Bagaimana terjadinya pengetahuan menurut Immanuel Kant!
Menurut Immanuel Kant, manusia sesungguhnya sudah punya bakat untuk mengetahui sesuatu. Bakat ini sudah punya bentuk tersendiri sehingga segala sesuatu yang dikenalnya melalui panca indera selalu diterima dan diolah menurut bentuk atau sudut pandang ruang dan waktu serta hukum sebab akibat.
17. Jelaskan teori kebenaran sebagai persesuaian!
- Definisinya adalah persesuaian antara apa yang dikatakan dengan kenyataan.
- Hal yang dipentingkan dalam teori ini adalah:
• Lebih menekankan pada bukti, karena buktilah yang dianggap sebagai penjelasan dari teori yang dikatakan.
• Adanya dualitas antara subjek dan objek. Tetapi pada teori ini lebih menekankan pada objek (bukti).
• Teori ini dianut oleh kaum empirisme.
- Persoalan yang dihadapi oleh teori ini adalah pernyataan tentang agama, moral, etika dianggap tidak penting karena tidak dapat dibuktikan secara empiris (tidak memiliki bukti empiris), karena itu dianggap tidak penting.
- Contoh dari teori ini adalah “Student card mahasiswa London School di tahun 2007 ini berwarna ungu.”
18. Jelaskan teori kebenaran sebagai keteguhan!
- Definisinya adalah persesuaian antara pernyataan yang satu dengan yang lain, atau teori yang satu dengan yang lain.
- Hal yang dipentingkan dalam teori ini adalah:
- Menekankan kebenaran rasional-logis dan cara kerja deduktif.
- Menekankan kebenaran dan pengetahuan apriori.
- Persoalannya adalah bagaimana dengan kebenaran teori-teori yang sebelumnya? Jika dibuktikan dengan teori yang sebelumnya maka akan terjadi gerak mundur tanpa henti.
19. Bandingkan antara teori kebenaran sebagai “persesuaian” dengan teori kebenaran sebagai “keteguhan”!
Perihal Kebenaran Persesuaian Kebenaran Keteguhan
Definisi Persesuaian antara apa yang dikatakan dengan kenyataan.
Persesuaian antara pernyataan yang satu dengan yang lain, atau teori yang satu dengan yang lain.
Nama lain Empiris. Rasional logis.
Hal yang diutamakan -)mementingkan objek.
-)mengutamakan pengamatan indera. -)mementingkan subjek.
-)mengutamakan penalaran akal budi.
Cara kerja Induktif dan aposteriori. Deduktif dan apriori.
Tokoh pendukung Aristoteles. Kaum rasionalis: Leibniz, Spinoza, Decartes, Hegel.

Tugas Merangkum 2 (Filsafat)

Abstrak :
Dua asumsi penting di dalam pandangan induktivis naif tentang observasi. Kritik dan penolakan terhadap kedua asumsi tersebut melalui beberapa cara dan alasan. Garis besar pandangan tentang observasi sebagai pandangan yang sangat umum dan populer pada zaman modern ini. Kesangsian lebih lanjut dan lebih besar terhadap kelayakan sikap induktivis tentang observasi. Pengalaman visual tidak ditentukan oleh gambar-gambar pada retina. Contoh hubungan pengalaman visual dengan ilmu. Keterangan observasi membutuhkan teori. Pandangan induktivis tentang ilmu. Hal-hal yang diperlukan untuk memantapkan validitas suatu keterangan observasi. Beberapa contoh untuk membantu mengerti watak ilmu yang sesungguhnya. Observasi dan experimen dibimbing oleh teori. Induktivisme tidak disalahkan secara konklusif. Esensial untuk mengerti bahwa ilmu adalah lembaga perkembangan historis pengetahuan dan suatu teori. Kritik terhadap filsafat ilmu induktivis.

Kata Kunci :

• Kaum induktivis naif
• Induktivis
• Observasi
• Reliabilitas
• Induktivisme
• Extensif
• Experimen
• Perspektif
• Esensial
• Persepsual
• Reserve
• Rival
• Interpretasi
• Kaum Empiris
• Konfrontasi
• Formulasi
• Teoretis
• Konsepsual
• Otonom
• Kaum induktivis extrem-positivis logical





Batang Tubuh :
Ada dua pandangan penting di dalam pandangan induktivis naif tentang observasi. Yang pertama adalah bahwa ilmu bertolak lewat observasi. Yang lainnya bahwa observasi menghasilkan landasan yang kukuh dan dari situ pengetahuan dapat ditarik. Kedua asumsi itu akan dikritik dalam berbagai macam cara dan ditolak dengan berbagai macam alasan.

1. Pandangan popular tentang observasi
Karena indera penglihatan merupakan indera yang paling extensif dipergunakan di dalam praktek ilmu, dan untuk mengambil gampangnya, maka pembicaraan berikut akan berhubungan dengan dunia penglihatan saja. Ada dua hal yang ditekankan dalam gambaran garis besar tentang observasi via indera-penglihatan, yang merupakan titik kunci bagi kaum induktvis. Pertama, seorang pengamat sedikit banyak dapat menangkap langsung beberapa sifat dari dunia luar selama sifat-sifat itu terekam oleh otaknya dengan tindakan melihat. Yang kedua, bahwa dua pengamat yang normal memandang objek atau adegan yang sama dari tempat yang sama akan “melihat” hal yang sama.

2. Pengalaman visual tidak ditentukan oleh gambar-gambar pada retina
Banyak bukti menunjukkan kenyataan justru bukan demikian, bahwa pengalaman para pengamat ketika memandang satu objek ditentukan semata-mata oleh informasi dalam bentuk sorotan sinar yang memasuki mata pengamat, juga tidak ditentukan semata-mata oleh gambar-gambar pada retina si pengamat. Dua pengamat memandang objek yang sama dari tempat yang sama dan dalam keadaan fisik yang sama tidak harus memiliki pengalaman visual yang sama, walaupun gambar-gambar yang diterima retina pada hakekatnya sama. Contoh, dalam suatu experimen terkenal kepada para subjek diperlihatkan kartu-kartu untuk beberapa waktu, kemudian diminta mengidentifikasikannya. Bila dipergunakan suatu set kartu normal, maka para subjek dapat menyelesaikan tugas mereka dengan memuaskan. Tetapi bila dalam tumpukan kartu diselipkan kartu abnormal, misalnya As Sekop berwarna merah, maka hampir semua subjek mula-mula salah mengidentifikasikan kartu itu sebagai As Ret atau As Sekop normal. Kesan subjektif yang dialami para pengamat dipengaruhi oleh harapan-harapannya. Tetapi, ketika mereka menyadari, setelah sesaat kebingungan, atau setelah diberi tahu adanya kartu-kartu abnormal dalam tumpukan kartu, maka mereka segera dapat mengidentifikasikan tanpa kesulitan sedikitpun kartu normal maupun yang abnormal.

3. Keterangan observasi membutuhkan teori
Walaupun ada beberapa pengalaman unik pada semua pengamat dalam persepsi, tetap saja akan terdapat beberapa keberatan pokok mengenai asumsi induktivis tentang observasi. Dalam bagian ini, kita akan memusatkan perhatian kepada keterangan-keterangan observasi berdasarkan dan dibenarkan oleh pengalaman persepsual para pengamat. Menurut pandangan induktivis tentang ilmu, dasar kukuh diatas mana hokum-hukum dan teori-teori membangun ilmu, sebenarnya lebih merupakan keterangan observasi publik daripada pengalaman subjektif pengamat individual. Jelas, observasi yang pernah dilakukan oleh Darwin selama dalam pelayaran di atas kapal Beagle, misalnya, akan menjadi tidak layak untuk ilmu, apabila ia tetapmerupakan pengalaman pribadi Darwin saja. Ia menjadi relevan untuk ilmu hanya bila ia diformulasikan dan dikomunikasikan sebagai keterangan observasi yang dapat dimanfaatkan dan dikritik oleh para ilmuwan lainnya. Pandangan induktivis itu membutuhkan penarikan keterangan universal dari keterangan tunggal lewat induksi. Penalaran induktif maupun deduktif melibatkan relasi-relasi antara berbagai perangkat keterangan, dan bukan antara keterangan dengan pengalaman persepsual.
Kita boleh berasumsi bahwa bermacam-macam pengalaman persepsual dapat secara langsung diperoleh seorang pengamat, tetapi keterangan observasi sudah tentu tidak demikian. Yang tersebut belakangan ini merupakan milik publik, diformulasi dalam bahasa publik, melibatkan teori-teori yang sangat umum dalam berbagai tingkat dan menggunakan argumentasi yang bisa mengelabui. Sekali perhatian dipusatkan pada keterangan observasi yang membentuk dasar kukuh bagi ilmu, maka dapat dilihat bahwa berlawanan dengan klaim induktivis, suatu teori mesti mendahului keterangan observasi, keterangan observasi itu mungkin sama salahnya dengan teori dalam pra-anggapan yang mendahuluinya.
Keterangan observasi harus dibuat dalam bahasa suatu teori, bagaimanapun samarnya. Suatu misal lagi, seorang yang sudah bangun pagi-pagi dan kepingin sekali minum kopi, mengeluh : “Kompor gas ini tidak mau nyala.” Dalam keluhannya ini terdapat asumsi bahwa di dunia ini ada zat-zat yang dapat digolongkan ke dalam konsep “gas”, dan beberapa diantaranya dapat membakar. Ia pun mengemukakan bahwa konsep “gas” itu tidak selalu dapat diperoleh. Ia tidak ada sebelum pertengahan abad ke 18, tatkala Joseph Black pertama kali membuat karbon dioxide. Sebelum itu, semua “gas” hanya dianggap kurang lebih contoh-contoh udara.
Karenanya keterangan observasi selalu dibuat dalam bahasa satu teori dan akan persis seperti keterangan teoretis atau konsepsual yang mereka manfaatkan.
Keterangan observasi bisa sama salahnya seperti teori-teori yang mendahuluinya, karena itu tidak dapat memberikan dasar yang sepenuhnya terjamin kukuh untuk membangun hukum-hukum dan teori-teori ilmiah diatasnya. Contoh , “ada sebatang kapur tulis disini”, yang diucapkan oleh seorang guru sambil menunjukkan sebuah benda berbentuk silinder putih yang dipegang di depan papan tulis. Bahkan keterangan observasi paling dasar seperti ini pun, telah melibatkan satu teori, dan ia bisa salah pula. Satu generalisasi tingkat rendah seperti “batangan-batangan putih yang terdapat di dalam ruangan kelas sekolah dekat papan tulis adalah kapur tulis” lahir dari satu asumsi. Dan sudah tentu generalisasi ini tidak mesti benar. Keterangan sang guru dalam contoh diatas pun bisa salah. Silinder putih yang dimaksud boleh jadi bukan kapur tulis, melainkan barang tiruan yang dibuat dengan cermat oleh seorang murid yang bermaksud main-main. Guru itu, atau orang lain, dapat mengambil langkah-langkah untuk menguji kebenaran keterangannya. Akan tetapi penting disadari, makin meyakinkan hasil pengujiannya makin banyak teori yang diperlukan, dan selanjutnya, kepastian absolut tidak pernah dicapai. Setiap tingkat dalam rangkaian usaha untuk mengkonsolidasi validitas keterangan observasi: “Ini adalah sebatang kapur tulis”, ternyata melibatkan kebutuhan tidak hanya pada keterangan-keterangan observasi lebih lanjut, tetapi juga pada generalisasi-generalisasi yang lebih teoretis. Dengan demikian jelaslah bahwa memantapkan validitas suatu keterangan observasi, memerlukan pertolongan teori, dan makin mantap validitasnya, makin extensif pula pengetahuan teori yang digunakan. Hal ini langsung berlawanan dengan apa yang kita harapkan semula dari pandangan induktivis, yakni bahwa untuk mengukuhkan kebenaran keterangan observasi kita perlukan keterangan observasi yang lebih terjamin, dan mungkin hukum-hukum bisa ditarik secara induktif dari situ, tetapi bukan dari teori.
Berikut ini beberapa contoh yang lebih membantu usaha kita untuk mengerti watak ilmu yang sesungguhnya.
Di zaman Copernicus (sebelum diketemukan teleskop), orang-orang dengan cermat mengamati besarnya Venus. Keterangan observasi: “Venus, dipandang dari bumi, nampak ukuran besarnya tidak mengalami perubahan sepanjang tahun” umumnya diterima baik oleh semua ahli astronomi, baik golongan Copernican maupun non-Copernican. Andreas Osiander, rekan sezaman Copernicus, menunjuk pada ramalan bahwa Venus seharusnya nampak berubah ukurannya, jadi sebagai “suatu hasil yang berlawanan dengan pengalaman dari tahun ke tahun”. Observasi ini diterima baik, walaupun mengalami kesulitan, sejak teori Copernicus dan juga beberapa rivalnya mengemukakan bahwa Venus seharusnya nampak berubah ukurannya sepanjang tahun. Tetapi observasi itu kini telah dianggap salah, karena mendasarkannya pada teori salah bahwa besarnya sumber cahaya yang kecil dapat diukur dengan akurat oleh mata telanjang. Teori modern dapat menerangkan mengapa mata telanjang yang menilai besarnya ukuran sumber cahaya kecil akan menyesatkan, dan mengapa observasi dengan teleskop, yang dapat menunjukkan dengan jelas berubah-ubahnya ukuran Venus sepanjang tahun, lebih dapat diterima. Contoh ini dengan jelas mengilustrasikan ketergantungan keterangan observasi pada teori, dan karenanya bisa salah.
Saya telah mengemukakan bahwa pandangan induktivis salah dalam dua hal. Ilmu tidak bertolak lewat keterangan-keterangan observasi, karena ada teori mendahului segala keterangan observasi, selain itu keterangan observasi tidak memberikan dasar yang kukuh untuk membangun pengetahuan ilmiah, makanya ia bisa salah. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa keterangan observasi tidak berperanan dalam ilmu. Saya tidak menyatakan bahwa semua keterangan observasi harus dibuang karena bisa salah. Saya lebih suka mengemukakan bahwa peranan keterangan observasi dalam ilmu menurut pandangan induktivis itu tidak seksama, tidak correct.

4. Observasi dan experimen dibimbing oleh teori
Contoh, katakanlah saya bersemangat hendak memberikan sumbangan kepada psikologi atau anatomi manusia, dan katakanlah saya mengetahui bahwa sedikit sekali penelitian dilakukan mengenai beratnya daun telinga. Apabila, di atas dasar ini, saya lebih dulu melakukan observasi yang sangat cermat terhadap beratnya daun telinga manusia dengan variasi yang sangat luas, merekam dan mengadakan kategorisasi observasi-observasi yang sangat banyak itu, saya kira jelas bahwa saya tidak akan dapat dengan cara demikian memberikan suatu sumbangan yang berarti kepada ilmu. Saya malah membuang-buang banyak waktu dan tenaga dengan sia-sia, kecuali jika sebelumnya ada teori yang mengatakan tentang pentingnya berat daun telinga atau ada suatu teori yang menghubungkanukuran daun telinga dengan terjadinya kanker.
Contoh diatas menggambarkan satu segi penting yang menyatakan bahwa di dalam ilmu, teori mendahului observasi. Observasi dan percobaan diadakan dengan maksud untuk menguji atau mengungkap sesuatu teori, dan hanya observasi yang relevan dengan tugas penelitian itu harus direkam. Namun, selama teori-teori yang membangun pengetahuan ilmiah bisa salah dan tidak lengkap, maka bimbingan yang diberikan oleh teori - agar observasi menjadi relevan dengan fenomena yang diselidiki - mungkin bisa menyesatkan dan mengakibatkan pengabaian beberapa faktor yang penting. Teori-teori tidak lengkap dan mungkin bisa salah yang membangun pengetahuan ilmiah dapat memberikan bimbingan salah pula kepada pengamat. Tetapi problema ini hendaknya ditangani dengan mengembangkan teori-teori kita lebih maju, dan bukan dengan merekam suatu daftar panjang yang tiada habisnya mengenai observasi-observasi tanpa tujuan.

5. Induktivisme tidak disalahkan secara konklusif
Pemisahan cara penemuan dan cara pembenaran, memungkinkan kaum induktivis menghindari kritik yang diarahkan pada klaim mereka bahwa ilmu bertolak lewat observasi. Akan tetapi, legitimasi pemisahan dua cara itu harus dipertanyakan. Hal ini saya harapkan menjadi makin jelas selagi buku ini melangkah makin jauh, bahwa esensial untuk mengerti bahwa ilmu adalah lembaga perkembangan historis pengetahuan dan suatu teori hanya dapat dinilai berharga apabila perhatian secukupnya diberikan pada konteks sejarahnya. Penilaian teori erat hubungannya dengan keadaan ketika teori itu pertama kali muncul.
Kaum induktivis ingin membuat pembedaan sangat tajam antara observasi langsung, yang mereka harapkan akan membentuk dasar yang kukuh untuk pengetahuan ilmiah, dan teori-teori yang akan dibenarkan dengan sejumlah dukungan induktif yang diterimanya dari dasar observasi yang terjamin. Kaum induktivis extrem-positivis logikal berlaku demikian jauh sampai mengemukakan bahwa teori hanya mempunyai arti selama ia dapat diverifikasi dengan observasi langsung. Sikap demikian itu tersangkal oleh kenyataan bahwa pembedaan tajam antara observasi dan teori tidak dapat dipertahankan, karena observasi atau lebih tepat keterangan yang dihasilkan dari observasi, telah lebih dulu kemasukan teori.
Persoalan induksi tidak dapat dipandang sebagai kesalahan yang pasti, karena sebagaimana telah saya katakan sebelumnya, kebanyakan filsafat ilmu lainnya pun menderita kesulitan-kesulitan serupa. Saya hanya menunjukkan suatu cara dimana kritik yang dipusatkan pada ketergantungan observasi pada teori dalam batas-batas tertentu dapat dihindari oleh kaum induktivis, dan saya yakin bahwa mereka masih saja dapat memikirkan pembelaan lain yang cerdik. Alasan saya utama mengapa induktivisme harus ditinggalkan ialah bahwa dibandingkan dengan pendekatan rivalnya yang lebih modern, induktivisme makin gagal memberikan keterangan yang lebih baru dan yang menarik tentang watak ilmu, suatu kenyataan yang telah mendorong Imre Lakatos untuk menyebut program itu sebagai program yang membawa kemunduran.

Tugas Merangkum (Filsafat)

Nama : William
NIM : 2007110177
Kelas : 11-7A
Tugas Filsafat

1. Apa itu filsafat?
Adalah sebuah sistem pemikiran/ cara berpikir yang terbuka untuk dipertanyakan dan dipersoalkan kembali.
2. Sebut dan jelaskan perbedaan ciri antara filsafat dan ilmu pengetahuan?
• Dari segi metode
Filsafat bersifat meta-empiris yaitu tidak sekedar menggunakan pengalaman indrawi dan bersifat eksperimental tapi melampaui empiris dan eksperimental.
Ilmu pengetahuan bersifat empiris dan eksperimental yaitu untuk mendapatkan kebenarannya, kebenaran tersebut harus diuji kebenarannya.
• Dari segi objek kajian
Objek kajian dari filsafat adalah keseluruhan kenyataan, tidak hanya yang berhubungan dengan rasio tapi juga empiris dan lainnya.
Objek kajian dari ilmu pengetahuan hanya sebagian kenyataan.
3. Sebut dan jelaskan kesamaan ciri antara filsafat dan ilmu pengetahuan?
• Rasional
Keduanya sama-sama berdasarkan akal budi manusia.
• Metodis
Keduanya sama-sama mempunyai metode, walaupun metodenya sendiri berbeda, yaitu ilmu pengetahuan memiliki metode empiris sedangkan filsafat memilki metode meta-empiris (melampaui empiris).
• Sistematis
Isi penjelasan secara keseluruhan yaitu berhubungan dan saling berurutan, inilah maksud dari sistematis.
4. Jelaskan hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan?
• Hal-hal dalam ilmu pengetahuan dapat menjadi bagian kajian/ pembahasan filsafat. Jadi apa yang dibahas atau didalami dalam ilmu pengetahuan dapat dibahas dan didalami juga dalam filsafat.
• Penemuan-penemuan dalam ilmu pengetahuan dapat mempengaruhi refleksi dalam filsafat. Jadi kalau dalam ilmu pengetahuan ditemukan hal-hal baru maka penemuan tersebut akan mempengaruhi filsafat juga.
5. Sebutkan dan jelaskan perbedaan dan kesamaan antara filsafat dan agama?
• Perbedaan filsafat dan agama :
- Filsafat didasarkan pada rasio sedangkan agama didasarkan pada iman, atau bisa dikatakan alat yang digunakan untuk percaya kepada sesuatu berbeda.
- Kebenaran didalam filsafat didapat dengan akal budi sedangkan kebenaran didalam agama didapat dari wahyu.
• Kesamaan antara filsafat dan agama :
Sama-sama mengandung suatu pandangan yang luas terhadap segala sesuatu tidak hanya pada ilmu pengetahuan.
6. Jelaskan hubungan antara filsafat dan agama?
Menurut Karl Jaspers hubungan antara filsafat dan agama itu selalu antara bersahabat atau bermusuhan satu sama lain, tidak pernah netral.
7. Apa itu pengetahuan, ilmu pengetahuan, filsafat pengetahuan dan filsafat ilmu pengetahuan?
• Pengetahuan adalah keseluruhan gagasan, ide, konsep, pemahaman yang dimiliki manusia termasuk kemampuan teknis dan praktis tentang manusia dan kehidupannya sejauh belum dibakukan secara sistematis.
• Ilmu pengetahuan adalah keseluruhan gagasan, ide, konsep, pemahaman yang dimiliki manusia termasuk kemampuan teknis dan praktis tentang manusia dan kehidupannya sejauh sudah dibakukan secara sistematis.
• Filsafat pengetahuan adalah upaya mengkaji segala sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan manusia pada umumnya, terutama menyangkut gejala pengetahuan dan sumber pengetahuan manusia.
• Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang mempersoalkan dan mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
8. Jelaskan kesamaan dan perbedaan antara pengetahuan dan keyakinan?
• Kesamaan antara pengetahuan dan keyakinan adalah sama-sama merupakan sikap mental seseorang dalam hubungan dengan objek tertentu yang disadarinya sebagai ada atau terjadi.
• Perbedaannya :
- Dalam hal objek, objek pada pengetahuan pasti ada sedangkan pada keyakinan objeknya belum tentu ada.
- Dalam hal kebenaran, kebenaran pada pengetahuan sudah pasti benar karena apabila kebenaran pada pengetahuan salah maka tidak dapat dikatakan sebagai pengetahuan, sedangkan pada keyakinan kebenarannya belum tentu benar.
9. Sebut dan jelaskan macam-macam pengetahuan menurut polanya?
• Tahu “bahwa”
Pengetahuan tersebut adalah pengetahuan yang berisi tentang informasi-informasi, sehingga pengetahuan tersebut berisi informative dan teoritis.
• Tahu “bagaimana”
Pengetahuan tahu bagaimana adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang bagaimana cara kita melakukan sesuatu. Karena itu pengetahuan tersebut bersifat praktis (dapat dipraktekkan) dan aplikatif (dapat diterapkan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari)
• Tahu “akan”
Pengetahuan tersebut adalah pengetahuan yang melibatkan pengenalan/pengalaman langsung seseorang dengan sesuatu yang diketahui. Sehingga antara seseorang dan sesuatu itu perah melakukan kontak langsung.
• Tahu “mengapa”
Pengetahuan tersebut bersifat sangat teoritis (memiliki pengetahuan yang banyak secara teori) dan mendalam (benar-benar mengetahui tentang sesuatu) sehingga berfungsi untuk menjelaskan tentang sesuatu.
10. Jelaskan hubungan antara pengetahuan “bahwa” dengan jenis pengetahuan “bagaimana”?
• Pengetahuan bahwa bisa menjadi dasar pengetahuan bagaimana. Karena kita dapat mempraktekkan segala sesuatu berdasarkan teori yang sudah ada.
• Pengetahuan bahwa bermula dari pengetahuan bagaimana. Kita melakukan segala sesuatu dahulu baru kita dapat mengetahui teori (cara) untuk melakukan sesuatu tersebut.
• Teori disusun berdasarkan pengetahuan bagaimana. Setelah kita melakukan sesuatu dan mendapatkan teori (cara) untuk melakukan sesuatu, baru teori-teori yang telah kita peroleh, dapat kita susun menjadi langkah-langkah yang berurutan (sistematis).

Tugas Merangkum (Communication Science)

Pengorbanan diri, saling perhatian, dan memberi tanpa mengharapkan imbalan. Pertemanan yang saling menguntungkan didasarkan pada kesamaan : masing-masing pihak saling memberi dan menerima keuntungan dan penghargaan dalam hubungannya.
Pertemanan yang didasarkan pada keterbukaan, dalam perbandingannya, ada ketidakseimbangan dalam memberi dan menerima, 1 orang adalah pihak yang selalu diberi dan 1 orang adalah pihak yang selalu menerima. Ini adalah ketidakseimbangan yang jelas, karena masing-masing pihak menerima sesuatu dari hubungannya. Adanya perbedaan kebutuhan dari 2 orang yang menerima perhatian dan orang yang memberi perhatian tersebut akan terpuaskan.
Pertemanan yang didasarkan pada sifat saling membutuhkan karena 1 tujuan sifatnya hanya sementara, itu lebih tepat dikatakan sebagai hubungan pertemanan biasa dibandingkan hubungan pertemanan sejati.

1. Tipe-tipe Pencinta
Seperti layaknya jenis-jenis teman, ada juga beberapa karakter orang dalam mencintai:
• Cinta Eros, yaitu tipe pencinta yang mementingkan kecantikan dan dan daya tarik fisik. Dia mempunyai tipe idealnya tersendiri yang tidak mungkin terwujud dalam kenyataan. Pada akhirnya para pencinta eros tidak pernah merasa terpuaskan.
• Cinta Ludic, yaitu tipe pencinta yang mencari kesenangan dan hiburan dan melihat cinta hanya sebagai permainan. Bagi pencinta berkarakter ludic, cinta tidak pernah dianggap serius, ketika pasangannya sudah dianggap tidak menarik lagi, maka bagi mereka sudah waktunya untuk ganti.
• Cinta Storge, adalah cinta yang bertipe tenang dan damai. Mereka memandang cinta itu sebagai sarana untuk berbagi aktivitas dan kesamaan minat. Tipe seperti ini dari pikiran dan perasaan kadang sulit dibedakan dengan hubungan pertemanan.
• Cinta Pragma, cinta ini mementingkan tingkat status sosial pasangannya dibandingkan kepribadian orang itu, latar belakang dari orang itu lebih dianggap penting.
• Cinta Manic, cinta ini sangat mementingkan hubungan saling perhatian dan saling pengertian. Jika salah satu pihak kurang memberikan reaksinya maka akan timbul perasaan depresi, cemburu, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan karakter diri yang tidak bertumbuh.
• Cinta Agapic, yaitu cinta yang penuh akan rasa empati dan tidak mementingkan diri sendiri. Cinta ini diberikan tanpa mengharapkan penghargaan atau imbalan. Yang telah sampai pada tahap ini dan telah mempraktekkannya adalah Yesus, Buddha, Gandhi.

2. Tipe-tipe dalam Hubungan yang Sifatnya Utama
Hubungan yang sifatnya utama (primer) adalah hubungan diantara 2 orang yang masing-masing pihak saling menganggap hubungan mereka sebagai hubungan yang paling penting.
Ada tiga tipe dasar dalam hubungan ini:
• Hubungan Tradisional
Hubungan tipe ini memiliki dasar kepercayaan dan cara berpikir yang sama mengenai hidup. Mereka memandang diri mereka sebagai pasangan dari 2 orang yang menggabungkan perbedaan dari karakter yang dimiliki daripada sebagai 2 individu yang berbeda. Mereka bergantung satu sama lain dan percaya bahwa kebebasan masing-masing individu harus dikorbankan untuk tercapainya suatu hubungan yang baik. Hubungan ini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dan hanya sedikit waktu yang dihabiskan di luar itu. Mereka jarang sekali bertengkar dan konflik yang terjadi hanya sedikit, karena masing-masing orang mengetahui batasan-batasan terkecil dalam hubungan mereka. Dalam komunikasi, tipe ini sangat responsif (timbal baliknya cepat) satu sama lain.
• Hubungan Bebas
Dalam tipe ini, hubungan antara 2 pihak penting tapi tidak sepenting kebebasan yang dimiliki masing-masing individu. Walaupun hubungan ini banyak menghabiskan waktunya bersama-sama, tapi tidak menjadi bagian yang memakan banyak waktu dalam hidupnya. Komunikasi dalam hubungan ini juga sangat responsif. Ketika mengalami suatu konflik mereka saling terbuka dan menghadapinya tanpa ada rasa takut. Cara untuk membuat diri mereka diketahui menimbulkan efek yang cukup besar dan beresiko tinggi. Cara seperti ini tidak ditemukan dalam hubungan tradisional.
• Hubungan Terpisah
Walaupun namanya hubungan terpisah tapi mereka tinggal bersama tapi memandang hubungan mereka sebagai bagian dari kebutuhan mereka dibandingkan hubungan saling cinta dan kedekatan. Mereka terlihat memiliki keinginan yang kecil untuk tinggal bersama, dan pada nyatanya mereka hanya bersama saat waktu yang memang seharusnya bersama seperti waktu makan ataupun waktu liburan. Hubungan ini hanya sedikit berbagi, mereka terlihat lebih senang pada cara hidupnya masing-masing.
• Gabungan dari beberapa tipe hubungan tersebut
Bisa juga dalam suatu hubungan masing-masing orang lebih suka dengan gaya hubungan yang berbeda. Mungkin yang satu lebih memilih hubungan tradisional sedangkan yang satu lagi lebih memilih hubungan terpisah.

3. Teori-teori dalam Hubungan
Ada 5 teori yang menjadi dasar dalam hubungan.
1. Teori Daya Tarik
Hubungan dalam teori ini didasarkan pada daya tarik (attraction). Tidak diragukan lagi, seringkali kita tertarik pada sebagian orang dan tidak tertarik pada sebagian lagi. Begitu juga dengan diri kita, ada beberapa orang yang tertarik dan ada beberapa orang yang tidak tertarik. Ada 4 faktor yang menentukan apakah seseorang tertarik atau tidak, yaitu:
• Similarity (kesamaan)
Seandainya kita memiliki pasangan, secara tidak sadar pasangan yang kita pilih itu akan terlihat wajah, tingkah laku, dan cara berpikir yang hampir sama dengan kita. Umumnya, masyarakat menyukai mereka yang memiliki kesamaan atau kemiripan dengan diri mereka, baik dari segi kewarganegaraan, ras, kemampuan, tampilan fisik, kepintaran, dan sikap. Penelitian juga mengatakan bahwa kita akan lebih suka menolong orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Kadang masyarakat juga tertarik pada orang yang memiliki kepribadian yang sama sekali berbeda dengan dirinya, ini disebut juga pelengkapan (complimentarity), contoh orang yang sifatnya dominan lebih tertarik pada orang yang kurang atau tidak dominan.
• Proximity (kedekatan sosial,jarak)
Jika kita melihat ke orang-orang yang kita tertarik di sekeliling kita, kita mungkin akan menemukan kalau orang-orang tersebut tinggal atau bekerja dekat kita. Kedekatan sosial , fisik (proximity) adalah tahapan yang paling penting dalam interaksi. Contoh dari proximity adalah jarak dalam kelas membuat kedua orang yang duduk berjauhan menjadi sulit untuk berkomunikasi.
• Reinforcement (pengukuhan)
Tidak mengherankan kalau kita akan lebih tertarik kepada orang yang memberikan hadiah atau pengukuhan, yang mana bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana hingga sesuatu yang mewah. Contoh, kita bisa lebih tertarik sama orang yang meminta bantuan kita, karena secara tidak sadar kita akan merasa bahwa orang tersebut menghargai apa yang kita lakukan.
• Physical Attractiveness and Personality (daya tarik diri dan kepribadian)
Kebanyakan orang lebih menghargai orang yang memiliki daya tarik fisik yang menarik dibandingkan yang tidak. Kita pun akan merasakan perasaan yang tidak asing, dan terasa seperti pernah melihat orang tersebut sebelumnya. Begitu juga dengan kepribadian (personality), kita pun lebih menyukai orang yang memiliki kepribadian yang baik dibandingkan yang tidak baik.

Press Release (Public Relations)

NEWS FROM ORANG TUA GROUP

PRESS RELEASE

GRAND LAUNCHING FOR PASTICHE

Orang Tua Group, which famously known as quality product manufacturers, has developed “Pastiche”, the healthy pasta that has many variety of flavours. Pastiche will be launch in 28 April 2008, at Mulia Hotel’s Ballroom, from 11 AM until 2 PM.

Airlangga Aria, the chairman of Orang Tua Group, stated that our product, Pastiche is available in three different flavours and colours; which is orange for tomato flavour, green for vegetable flavour, and creamy yellow for original flavour; also available in varieties of length and thicknesses; and it is made from selected quality vegetable, that is low calories, and healthy because rich in vitamins and minerals. He also said that Pastiche has been awarded as “the safe, delicious, and healthy food” by LPPOM and also received “Halal” certificate from MUI. Airlangga proudly said that Pastiche will be sold onto the market, such as Giant, Carefour, Kem Chick, and many more; and it will be sold in packets of 500g which is 35.000 Rupiah and packets of 1kg which cost 50.000 Rupiah.

Pastiche will be launch at Mulia Hotel’s Ballroom in 28 April 2008, from 11 AM to 2 PM. Orang Tua Group will also invite Rudy, the professional chef on TV, that will do cooking demo, also Bondan Winarno and Tessa Kaunang as host.

Orang Tua Group firstly established in 1948 at Semarang and has produced many quality product such as Tango, Teh Gelas, and many more.

ENDS

Irin, Press Officer
Orang Tua Group
021 5441234

For further information about Pastiche please contact:

Grace Lea Tel : (+6221) 5322121
Customer Service Manager Fax: (+6221) 5482425
Head Office
West Palang Merah Date: 21 April 2008
Jakarta Ref : OT Group 001/ I
Indonesia

Final Advertising Task: Interview (Introduction to Advertising)

Name : William
Class : 11-7A
NIM : 2007110177
Advertising Assignment
Saya telah melakukan wawancara terhadap Ibu Palupi Rinowulan. Beliau bekerja di salah satu perusahaan advertising ternama yaitu PT. Dentsu Inter Admark Indonesia, yang terletak di gedung Graha Niaga, lantai 23, jalan Jendral Sudirman Kav.58, Jakarta. Beliau bekerja di posisi Media Buying Manager dan telah bekerja di posisi tersebut selama 10 tahun. Beliau pun telah merasakan cukup banyak pengalaman, baik suka maupun duka.
Alasan kenapa saya memilih posisi Media Buyer untuk diwawancarai adalah saya ingin mengetahui lebih dalam tentang posisi tersebut karena saya merasa posisi tersebut cocok dengan karakter saya, tidak membutuhkan ide yang super-super kreatif seperti yang dibutuhkan oleh Art Director, tapi lebih mengarah kepada kemampuan seseorang bernegosiasi dan memanage segala sesuatu sehingga berjalan seperti yang diinginkan oleh client.
Berikut beliau memaparkan beberapa tugas utama bila bekerja di posisi ini. Tugas utamanya yaitu setelah menerima hasil estimasi yang telah dibuat oleh Media Planner dan disetujui oleh client, media buyer harus mampu bernegosiasi dengan pihak media untuk mendapatkan harga beli space yang semurah-murahnya baik di media print, broadcast maupun web. Selain itu diharuskan mampu membooking jam-jam tayang yang diinginkan oleh client, dimana iklan tersebut ingin untuk ditayangkan. Setelah membooking space di media, tugas dari media buyer adalah memonitor proses berlangsungnya iklan tersebut, supaya jadwal iklan yang telah dibooking di media sesuai, tidak lebih dan tidak kurang penayangannya. Karena apabila suatu iklan kelebihan jadwal penayangannya maka bisa-bisa perusahaan media buyer tersebut diminta untuk membayar ganti rugi kelebihan jam tayang tersebut, sedangkan client hanya ingin mengetahui bahwa budget yang dikeluarkan sesuai dengan yang dinegosiasikan dengan media planner, dan apabila jadwal penayangannya kurang maka pihak client yang akan dirugikan. Setelah itu media buyer pun harus melakukan post buy, yaitu harus mengecek lagi apakah hasil total dari penayangan di media sesuai dengan hasil estimasi yang dibuat oleh media planner, baik dari segi rating, budget dan sebagainya. Sebenarnya tugas negotiation, post buy dan monitoring itu harusnya bukan dilakukan oleh Media Buyer melainkan oleh Media Implementer, hanya saja di PT. Dentsu Inter Admark Indonesia pekerjaan Media Buyer merangkap dengan Media Implementer.
Tanggung jawab yang diemban bila bekerja di posisi media buyer adalah mereka harus bisa memonitor jalannya jadwal penayangan iklan supaya sesuai dengan planning yang ingin di achieve.
Keahlian khusus yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini menurut Ibu Palupi adalah harus menguasai Microsoft Office, terutama Excel dan Word, lalu Media Buyer juga harus dapat berkomunikasi dengan baik, bernegosiasi dengan baik supaya mendapatkan harga space yang semurah-murahnya, dan juga media buyer pun harus mengetahui informasi yang sedang berkembang jika tidak maka kita tidak akan memiliki banyak client, karena client membutuhkan informasi yang terkini mengenai media apa yang sedang marak digunakan dan media apa yang paling efektif dan murah untuk digunakan, dan yang terpenting posisi Media Buyer harus bisa berhitung karena Media Buyer adalah pihak yang berhubungan dengan uang client.
Keuntungan bekerja di posisi Media Buyer menurut Ibu Palupi adalah jaringan semakin meluas karena kita mempunyai kenalan semakin banyak, bertemu dengan orang banyak dari media terlebih ketika gathering, disana kita akan bertemu banyak orang, lalu sering adanya undangan gathering oleh pihak media apalagi di awal tahun dan makanannya enak juga, terus bekerja di perusahaan Dentsu juga santai dan tidak kaku, di tengah jam kerja mereka bisa saling bercanda, boleh ngobrol, tidak seperti bekerja di kantoran yang pada umumnya kaku, jadi sambil bekerja mereka juga have fun.
Yang tidak enaknya bekerja di posisi tersebut adalah sering ada pekerjaan mendadak dimana pekerjaan tersebut harus diselesaikan hari itu juga sehingga mengakibatkan lembur, bahkan kadang pulangnya bisa sampai jam 10 malam, dan itu tidak hanya terjadi 1 kali saja tapi sering kali terjadi, mereka juga sering dikejar-kejar oleh deadline, apalagi ketika dari bagian produksi iklannya belum selesai dibuat dan harus ditayangkan besok, maka mau tidak mau mereka harus menunggu iklan tersebut sampai selesai dibuat, dan juga sering ada brief dan meeting dadakan dengan client yang mengakibatkan lembur.
Ibu Palupi juga memiliki berbagai pengalaman baik suka maupun duka, beliau membagikan salah satu pengalaman dukanya ketika bekerja di posisi tersebut. Jadi pernah suatu hari ada client yang memakai jasa Media Buyer Dentsu untuk menayangkan iklannya di media. Sampai akhirnya ketika sudah deadline dan besoknya iklan tersebut harus diserahkan kepada pihak media, iklan tersebut masih belum jadi. Kebetulan yang membuat iklan tersebut bukanlah perusahaan Dentsu melainkan perusahaan lain yang disewa oleh client tersebut. Sehingga akhirnya iklan tersebut tidak jadi ditayangkan sesuai jadwal yang telah ditentukan, akhirnya bukan pihak yang membuat iklannya yang dimarahi, malah Media Buyer dari perusahaan Dentsu lah yang terkena omelan, padahal harusnya bukan merupakan kesalahan pihak Dentsu, tapi karena client yang punya uang dan membayar jasa Dentsu maka mereka hanya menerima saja omelan tersebut. Sudah itu, terpaksa jadwal penayangan iklan yang awalnya telah disusun sedemikian rupa terpaksa harus disusun ulang jadwal tayangnya, dan jadwal tayang yang sebenarnya tidak dapat diubah secara mendadak, harus diatur lagi dalam waktu yang dekat dari penayangan iklan tersebut, akhirnya dengan upaya yang sulit mereka bisa mendapatkan space yang diinginkan client.

Analisa Kasus Vietnam Cat Fish (International Marketing)

Renaming the Vietnamese Catfish

Pemanfaatan tanaman dan binatang laut oleh manusia dimulai dari ribuan tahun yg lalu. Secara serentak di seluruh dunia, aquakultur telah berkembang lebih dari dua kali lipat di tahun 1990 (tepatnya lebih dari 35jt ton setahun). Utk memenuhi permintaan pasar akan sumber kualitas protein yg baik, remis, tiram, salmon dan lele pun dikembangbiakkan di dlm lingkungan yg terkontrol. Tambak ikan tsb berkualitas tinggi & tdk spt ikan2 yg ditangkap di laut lepas. Aquakultur adlh segmen agrikultur yg paling cepat berkembang di AS. Seafood yg ikan2nya berasal dr hasil tambak mampu meraih urutan ke-3 dlm konsumsi seafood di AS. Sekitar 2/3 udang, salmon, & hampir semua lele & ikan air tawar yg dikonsumsi oleh org Amerika mrpkn hasil biakan di kolam.
Lele liar yg berkulit tebal, berjanggut dan bermulut lebar dpt ditemukan di sungai AS bagian selatan. Lele liar mempunyai tipikal rasa yg tajam, byk tulangnya & lembap. Bgmnpun, sbg hasil dr aquakultur, lele hasil tambak skrg ini mempunyai rasa yg lembut. Mereka dibiakkan di kolam berbahan dasar tanah liat yg dipenuhi air dr sumur bawah tanah & diberi mkn makanan yg kaya protein & terbuat dr gandum. Kelebihan lele tambak ini adlh dagingnya putih, mempunyai rasa yg kuat & cocok dimasak dg berbagai teknik memasak yg menjadikan mereka sesuai untuk santapan etnis.
Org Amerika mengkonsumsi sekitar 275juta kilo (lebih dari 600juta pon) lele di th 2000, kebanyakan datang dari 150.000 akre danau lele di AS, terutama di daerah Mississipi, Arkansas, & Louisiana. Industri lele AS diperkirakan menjual lbh dari 4 milyar dolar produk ikan setahun. Lele terutama populer utk makanan selatan, tapi penggunaanya telah berkembang juga di pertengahan barat. Irisan ikan lele skrg tersedia di Supermarket New York & toko2 ikan. Satu poling bahkan menempatkan lele sbg ikan ketiga favorit & hny dikalahkan oleh udang & lobster.

The Issue

Congressional Reaction
Dukungan dari kongres datang cepat. Pada Desember 2001, sebuah amandemen/perubahan ditambahkan ke dalam sebuah pembayaran yang mengosongkan FDA dari menghabiskan uang. Untuk mengizinkan hak izin ‘masuk’ ikan atau produksi ikan yang berlabelkan ‘lele’, yang mana ikan ini berasal dari famili Ictaluridae. Para anggota senat dari Selatan, yang memperkenalkan sebuah labeling bill, mengklaim ikan Vietnam menjadi sebagai ikan lele yang berbeda secara ilmiah ‘seperti sapi dari ayak’. Mendukung dari pandangan berbeda, senator Phil Gramm mengkarakteristik ikan lele Vietnam sbb : “ Tidak hanya terlihat seperti ikan lele, tetapi ikan ini beraksi seperti seekor lele. Dan orang2 yang berkecimpung dalam ilmu ikan menyebutnya sebagai seekor ikan lele. Mengapa kita mau menyebutnya dengan nama lain daripada ‘ikan lele’? Ini artinya FDA harus mengidentifikasi berbagai macam jenis lele.
Pada Januari 2002 di bawah petunjuk Congress (DPR), FDA (Food & Drug Administration) mengumumkan peraturan “Guidance for Industry”mengenai bagaimana ikan impor harus diberi label/nama. Di bawah peraturan itu, Flat Whiskered Fish (ikan tawar berkumis) adlh pengganti untuk Flat Whiskered Catfish (ikan lele tawar berkumis). Daripada importir, restoran, dan toko grosir akan menyebut ikan itu dgn sebutan “basa”, yg merupakan nama lain untuk lele dari famili Pangasius (Pangaslidae). Produser US mencoba memproduksikan lele dgn merk sendiri untuk mengurangi jumlah impor.
Sekitar 30% dari restoran seafood di US menyajikan ikan lele Vietnam yang dagingnya lebih empuk dan lembut daripada jenis Amerika. Tidak siapapun di US memiliki kata ‘catfish’ (lele). Bagaimanapun, Vietnam masih bebas untuk mengekspor catfish(lele) ke United States, selama mereka (ikan itu) dipanggil dengan sebutan lain selain catfish (lele).

When is a Catfish a Catfish?
Dengan tujuan untuk membedakan jenis2 ikan lele, FDA mencari bantuan para ahli. Sebelum mengeluarkan peraturan, FDA berkonsultasi dengan Dr. Carl J. Ferraris dari California Academy of Sciences. Dr. Ferraris menanggapi behwa tidak ada alasan ilmiah untuk menamai ulang ikan lele dari Vietnam, untuk membedakan ikan lele dari USA.
Menurut peternak lele Amerika, ikan lele yang benar adalah yang berasal dari keluarga Ictaluridae. Sedangkan lele Vietnam berasal dari keluarga Pangaslidae yang adalah lele air tawar perpaduan Afrika dan Asia Selatan. Peternak lele Vietnam menyatakan bahwa mereka telah menciptakan industri agricultural yang baru, yaitu mengganti ladang padi dan kedelai mereka dengan tambak ikan yang menguntungkan di daerah2 miskin di negara tsb. Dgn mengurangi pertanian, mereka bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia & pestisida berbahaya yg mana baik utk lingkungan. Mereka juga mengurangi subsidi agrikultur ketika pembuat perundangan ingin agar pemerintah berhenti dari pertanian.
Peternak lele Amerika mengatakan lele mereka dipelihara dalam kolam dengan air murni/bersih, yg telah dicoba oleh agen federal & sesuai standar dari Catfish Institute. Industri lele Amerika harus melalui pemeriksaan dari 17 agen federal (termasuk Departemen Perdagangan, FDA, & Agen Perlindungan Lingkungan). Sebaliknya, lele yang diimpor dari Vietnam hanya mendapat persetujuan FDA. Lele Vietnam dipelihara di kandang yang mengapung di dataran rendah yang lembap di Sungai Mekong. Beberapa senator dari daerah Selatan berkata tentang kemungkinan adanya zat2 berbahaya dari Vietnam di sungai yang kotor tersebut.

The Issue & Free Trade
Industri ikan lele Vietnam memberikan contoh yg berguna ttg bagaimana perusahaan global dapat meningkatkan partisipasi dalam bisnis global. Contohnya importir Australia mengajarkan orang2 Vietnam tentang bagaimana mengiris filet ikan lele, peneliti Perancis bekerja sama dengan universita lokal di Vietnam dalam teknik peternakan ikan lele yang hemat biaya, dan pemimpin eksportir di Vietnam bergantung pada perlengkapan industri Amerika dari AS. Bagaimanapun, batu sandungan bagi kondisi perekonomian AS disebabkan oleh petani2 Amerika, dilanjutkan dengan industri2 lainnya, sangat mudah untuk menggoyangkan impor di Amerika & perselisihan ikan lele mewakili kasus tentang politik dalam negeri yang mampu meluruskan pertentangan kekuatan pasar bebas. Kritikan bagi Vietnam & AS mengatakan bahwa kasus ikan lele merupakan salah satu contoh proteksionasi (pemroteksian) & kemunafikan, perusakan kebijakan perdagangan bebas baru2 ini banyak didukung oleh AS pada pembicaraan WTO di Doha.
“Setelah beberapa tahun menganjurkan kepada Vietnam bahwa membuka perdagangan adalah situasi yang saling menguntungkan (win-win situation), ini akan memalukan jika tiba2 setelah perjanjian perdagangan ditandatangani, AS berubah menjadi proteksionis ‘we win, you lose’ pada kasus ikan lele”, kata Virginia Foote, Presiden Dewan Perdagangan AS-Vietnam di Washington.
Dalam perselisihan yang terus-menerus tentang bagaimana mengatur perdagangan global, agrikultur & aquakultur adalah kasus yang paling sensitif. Industri nasional menggunakan kebijakan pertanian bukan hanya untuk mempromosikan agrobisnis mereka di luar negeri, tapi juga untuk menjaga pasar & petani mereka di dalam negeri. Seperti contoh, negara Eropa telah menggunakan subsidi agrikultur mereka untuk mempertahankan daerah pedalaman mereka dari serbuan rakyat kota. Di sisi lain, pengembangan negara mencoba meningkatkan standar hidup dengan berubah menjadi pasar baru dengan produk yg lebih murah.

Grup Task of Public Relations (Public Relations)

Situational Analysis
Product Characteristics

Our product is Layer Glass which is cover with wax. This is the one that make it different with other glass. The design is very simple, the wax not make it become thicker, but its thickness just the same with the other general glass.
The characteristics of our Layer Glass can be divided into the functions, advantages, and benefits. So now, we will see the functions of this product first, such as our layer glass that cover with wax makes the glass become more slippery than usual. It can also pervade the sun ray. Its simple design which has small ventilations in its left and right side for cleaning the dust also include one of the best function of our product.
The advantages and benefits of this product are it is easy to be cleaned because there is a ventilations in it, so that the cleaning services do not need to go up for cleaning it, unless if it is raining. Not only make your life easier and more practice, you can call it as an eco-friendly product, because it can pervade the sun ray which the product can decrease the global warming. This prove that our company has already made a product which can give a positive impact to the environment, because we do care for it.


Situational Analysis
SWOT of the Company

We use SWOT analysis in this case. The result of analyzing the product can be explained in the paragraphs below. First of all, the strength of our product are save because we do not need to have many employees to clean up all the windows in a building. We will also safe more money which is use for paying the employees. Our product is eco-friendly.
Beside its strength, our product also has weakness such as it cost more expensive than the usual glass and the layer must be renew every ten years, if not the quality of its will not as good as before.
On the other hand, we get support from government also from the anti-global warming organizations and it will create a good image for our company that our company also care with environment. Besides that, nowadays people have basic thought to have a practice life. Those are the opportunities of our product.
Our product also has threat besides the opportunities such as people will probably more choose the general / usual glass than our layer glass because most of them still have traditional thinking.


Media

Media that we use to promote this product are magazine and television such as ASRI magazine, TEMPO magazine, Metro TV, and O Channel. We choose those media because those are the closest media to our target market.
Our target public are male and female who is about 40 until 45, they must be live in Jakarta, also have to care for the environment and like to socialize. The social grade of our target public is from B+ until A+.
ASRI magazine is located at Jl. Gudang Peluru Barat IV No.8, Jakarta. The telephone number is 62-218297366 and 62-218297366. Indrawati WD is the contact person with telephone number 62-218297366.
TEMPO magazine is located at Jl. Kebayoran Baru - Mayestik, Jakarta -- Kebayoran Center Blok A11 - A15 with the telephone number (021)-7255625.
Metro TV is located at Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta. The telephone number is (021)-58300077. Henny Puspitasari is the contact person with telephone number (021)-58300077 ext. 22015.
O Channel is located at Jl. Asia Afrika lot 19, Jakarta, SCTV Tower, Senayan City 17th floor. The telephone number is (021)-727 82200.

Tugas (Introduction to Marketing)

Marketing
Page 34,self – check 1
Group 4 : Olivia
Woe Devi
William Lee
Hanna
Vania

Question 1
a. MBO or Management by Objectives means everybody in a company will know about the objective and must achieve the objective.
Likes when a company held a meeting and talking about plan something such as selling target for their company that objective will be told to the other employees from the other part of that company because they must make that target come true, they also must achieve that company’s objective.
So MBO all of the employees of the company.

MBE or Management by Exception means a part of company who make an objection but just for their part. Just a part from that company who need to achieve the objection even maybe the other don’t need to know their objection.

b. Very important for a company fluently move, because if they have MBO and MBE, they can share the job by their part.
Ex : production part – they will do their job by their part.
And they have their own responsibility beside the mission or the target from MBO. They can do their job with more maximum effort for maximum result,more specific.

Question 2
a. The difference, data is informations that you need or you don’t need or useful or not useful. But information is data that is useful anytime.
b. Atlas and computer database.

Question 3
a. MIS is a system that contain information for all manager in organization to make a decision (decision making) for each department.

MkIS is a system that only contain marketing information, that needs for people in marketing to make a budgeting plan so the products can complete in local market or international market.

b. The difference, MIS information is needed for every department so all department can work together to reach the organization’s vision but MkIS information is only needed for marketing department, for example : marketing department want to make marketing strategy, they won’t call other department to join their meeting, but it’s only the member of marketing department that will discuss that strategy.

Question 4
a. Basicly, sales forecasts is an organization’s budget which has an important stay in a company. On the other hand, sales forecasts is an expectation of a company which can push the employees on to work harder and make a good coorperation in a company until they reach the expectation from that company. And most of company start their planning with forecasts. That’s why sales forecasts is necessary in a company.

b. If in a company they have no sales forecasts, it’s the same like there’s no objection from that company. So two possible results if no sales forecasts in a company are :
1. the employees lose the motivation to work because there’s no clear expectation or objective.
2. they can’t get a maximum results, ex : income because there’s no increasement in product selling, if they have a sales forecasts, automaticly they must make a strategy how to increase the product selling.

Question 5
a. An objective must show either quantity or quality against time.
b. * Quantity
* Quality
* Quality
* Quantity

4P Analyzing of Nokia 8600 Luna (Introduction to Marketing)

Product

• Company Profile
NOKIA established since 1865 in Finland with the first business in rubber, papers, and cables. For a hundred years NOKIA become powerful industrial conglomerate, then they moved to mobile industrial in 1968 until 1991 the newly formed NOKIA corporation is ideally positioned for a first role in the early evolution of mobile communication and from 1992 until 1999 as the mobile phone use booms, NOKIA makes the sector its core business. By the turn of century, NOKIA company is the world leader and from 2000 until today NOKIA sells its billionth mobile phone as the third generation. Why NOKIA move from rubber industrial to communication industrial is because there is no demand of rubber from that country and they inspired by Ericsson, giant’s company in Sweden that produce handphone. Then in 1991 chief excecutive Jorma Ollil with chief financial officer Olli-Pekka Kalasvou put a basic for NOKIA handphone technology. By guiding from Olilla (chief executive of NOKIA) only in 8 years NOKIA become a great successful company and chosen for the most valuable company in Europe.
Now NOKIA has become a handphone producer in the world. All of the products has fulfill the main standard for analog and digital in 130 countries. With a centre office in Finland, NOKIA has 8 factory in 7 country. In Asia Pasific, the product that made for Indonesia, are produce from Masan (Korea), Beijing and DongGuan (China).
In Asia Pasific, NOKIA start to operate in 1984 with a central office in Singapore, but in Indonesia it operated in 1996. Now in Indonesia, NOKIA lead in market share, but in the world NOKIA products fill 32 – 33%.
Central office for NOKIA in Indonesia is located at Jl.Mampang Prapatan Raya 151 JKT 12760, Graha Bimasakti.

• Characteristics
Characteristics of NOKIA product 8600 Luna have many main feature likes. First, it has a premium design, the front are covered with glass and stainless steel material for back casing. It also has a smooth slide design that show keypad and hidden camera and also has a shine unique lamp that will make the keypad shine under the glass covered when we are not using it. It also support by it’s dimension, likes weight only 140gram, length 107mm, wide 45mm, and thickness 15,9 mm.
The second features are sophisticated screen and interface. Nokia 8600 Luna use QVGA 20 screen that amazing (240x320) in sixteen million colours and sophisticated user interface.
The third features, this handphone has dynamic multimedia. We can look it from the 2.0 megapixel camera combine with digital zoom, the internal memory is 128 megabyte, rich in capabilities audio video streaming, video recording and playback (mpeg 4, H.263, & H.264), Radio FM Stereo and mix of digital Music Player (MP3 / AAC /AAC+ / eAAC+ / midiTone).
The fourth features from this handphone are the great connectivity. This handphone have quad-band GSM 850 / 900 /1800 / 1900, BluetoothTM technology, all-in-one micro USB to recharge the battery and save audio and data, fast message capability SMS and MMS, WAP 2.0 browser and Java MIDP 2.0.
So, the advantages and benefits of using this handphone are you will look elegant because the casing colour is black, combine with the shining keypad that covered by glass, that will automatically shining when you are not using it make you looks more sexy. Also support by the small size and light weight make this handphone become more elegant and lux. You also can take high quality pictures with this handphone and combined with entertaining feature like MP3 player, radio FM Stereo that can removed your boredom.







Price

• Price of the Product
The price of this product is worth and match, about Rp 6.700.000 – Rp 6.950.000 for Standard Package, and about Rp 7.450.000 for Inbox Exclusive Package, this package contains with the additional stylish accessories that specially design for NOKIA 8600 Luna. It contain Stereo Headset HS - 47, elegant wrist strap and beautiful leather pouch with suede paper to clean it. If you want to buy this handphone in general shop, the price is about Rp 6.825.000 (NOKIA guarantee), but if you buy it in NOKIA outlet the price is about Rp 6.950.000 (guarantee) and Rp 7.450.000 for the Exclusive Package (NOKIA guarantee). We collect this data by doing research in some mall on 12 December 2007.

• Value Factor
The value that will be shown to yourself when you used NOKIA 8600 Luna are make your status become higher, because by using NOKIA, especially NOKIA 8600 Luna which is famous because of the premium and elegant design that will make people thought that you are rich and stylish person and then we know that NOKIA named are very famous in Indonesia and the other country.
Beside that, this handphone is easy to use because it completed by guide book that are easy to understand. This handphone also give long guarantee different with the other series that is 2 years and the services can be done in the closest NOKIA Care Center Outlets.

• Price Factor
The price factors that influence the price from NOKIA 8600 Luna are because it is NOKIA which is the international company who had variative series handphone from the lowest price until the highest price and with the quality product, known by many people, makes people desire with this brand, so by buying this products it means like you buy NOKIA brand.
Secondly, the 8 of the nokia series always give priority with the design which is small and light, such as NOKIA 8600 Sirocco, NOKIA 8600 Diamond and the other series and it all always point directly to the elegance and stylish design. Because of it same as NOKIA 8600 Luna is also have a same design with the other eight series so the prices can be save for the upper class.
Thirdly, NOKIA 8600 Luna is produced in limited edition, so the price is quite high.

• Pricing Strategy
NOKIA company using psychology strategy which not put 7 million in the price but put Rp 6.950.000 as the price. So, people focus with this handphone is the price of this handphone around 6 million.
Because of its limited edition, it make the price of the handphone that first launching on June 2007 is about Rp. 6.750.000, on Desember the price is up to Rp. 6.700.000 – Rp. 6.950.000, causes by limited product and high demand that make the opportunity to put the high prices.

• Price Negotiation
Bonus that we can get from buying NOKIA 8600 Luna is NOKIA travel bag.















Place

• Payment Methods
To make people easier and comfortable in doing transaction, we provide some payment methods. First of all, people can pay in cash and there is no discount at all. People can also pay it by credit card but, if so, they will be charged about 2%.

• Service
We also provide Service Center and Sales Center which purpose to make easier, safety, and build trust from consumers to the NOKIA product. Because of this, it will be easier for consumers to find NOKIA products and to ask any information about NOKIA or features that is provide in its cellphone to the Service Center and Sales Center which spread in some city.

In Jakarta, people can find them at some places, such as :
- Jakarta Barat
* Mall Taman Anggrek 3rd floor
* ITC Roxy Mas 2nd floor
* Roxy Mas 1st floor
- Jakarta Pusat
* Mangga Dua Square
- Jakarta Utara
* Kelapa Gading
* ITC Cempaka Mas

• Guarantee
We also give 2 years NOKIA guarantee for this product to the consumers for the machine and spare part.
















Promotion

• Promotion Mix
o Advertising
We cooperate with advertising media which purpose to introduce our product. The advertising media that we choose is print media such as adult magazine like FHM and COSMOPOLITAN magazine, cellphone magazine like T3 and we provide brochures about NOKIA 8600 Luna. Why we decided to choose adult magazine in promoting our product because our product have to match with the target market.

o Sales Promotion
In sales promotion, for each purchase of NOKIA 8600 Luna will get a travel bag.

o Personal Selling
Our strategy to make retailer want to buy our product in big quantity is give them an advantage by let them get an incentive for each purchase in big quantity, also purpose to make them sure in promoting our product. For example, distribution from OKE teleshop or to Sentra Ponsel.



• Positioning
Based on the design that made from crom and stainless steel, we want to create a high class and elegant image for NOKIA 8600 Luna that being purposed for upper-middle class people. We also want to create a prestigious image from the price that is high enough and make the consumers looks more stylish, fashionable, and trendy.















Photos of NOKIA 8600 Luna










Reference

All the informations about history of NOKIA and NOKIA 8600 Luna based on conducting research in NOKIA center at Ciputra, NOKIA 8600 Luna brochure, research in NOKIA center at Roxi Mas, also from www.nokia.com.

Tugas Visitting (Business Administration)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang ditetapkan walaupun masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Sesuai dengan ketentuan untuk melengkapi tugas Business Administration, maka kami menyusun makalah ini dengan kesadaran bahwa makalah ini dibuat untuk memperluas wawasan dan kami berharap makalah ini dapat dipergunakan sebaik mungkin.

Dengan tidak melupakan jasa pihak – pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Husein Gozali sebagai pembimbing materi yang telah memberikan bantuan dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
2. Kepada Bapak Simin Wongso selaku pemilik PT. Bangka Jaya Line atas kesediaannya menerima kunjungan penelitian kami.
3. Rekan – rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya, dengan menyadari bahwa adanya kekurangsempurnaan makalah ini, suatu kehormatan apabila para pembaca memberi masukkan yang membangun.

Dengan harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Jakarta, April 2008
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................1
Daftar isi.................................................................................................................2
Teori Administrasi..................................................................................................3
Sejarah terbentuknya PT. Bangka Jaya Line.........................................................5
Profil PT. Bangka Jaya Line...................................................................................6
Struktur Organisasi PT. Bangka Jaya Line…………………………………………..7
Hasil penelitian.......................................................................................................8
Lampiran..............................................................................................................13
Lembar Saran dan Kritik......................................................................................16
Daftar Pustaka.....................................................................................................17


















Teori Administrasi

Definisi administrasi :
o Aktivitas – aktivitas top menejemen dari kelompok menejemen yang menentukan tujuan utama dan peraturan – peraturan.
o Mengontrol proses berjalannya operasional perusahaan dari hari ke hari.

Definisi administrasi berdasarkan Brech :
’merupakan bagian dari proses menejemen yang berkaitan dengan lembaga dan pelaksanaan prosedur yang dimana program tersebut disampaikan dan dikomunikasikan, dan peningkatan aktivitas – aktivitas tersebut diatur dan diperiksa terhadap target dan rencana.

Henry Fayol adalah insinyur pertambangan berkualitas dan pemimpin dari perusahaan besar Perancis. Fayol menegaskan peranan dari administratif menejemen dan menyimpulkan bahwa semua aktivitas yang terdapat dalam organisasi bisnis dapat dibagi kedalam 6 kelompok utama :
o Menghasilkan produk.
o Perdagangan / iklan, penjualan, pembelian, pertukaran.
o Menggunakan modal.
o Perlindungan hukum bagi properti dan orang.
o Perhitungan yang seimbang, investarisasi, statistik, penilaian.
o Perencanaan kepemimpinan, pengorganisasian, koordinasi, kontrol.

Fayol menyimpulkan bahwa ke-enam kelompok aktivitas tersebut saling bergantung dan hal tersebut adalah peranan menejemen untuk memastikan ke-enam aktivitas bekerja lancar untuk mencapai tujuan dari operasional perusahaan.



14 prinsip menejemen berdasarkan Henry Fayol :
o Pembagian pekerjaan sesuai dengan kemampuan / spesialisasi masing – masing.
o Kekuasaan dan tanggung jawab haruslah seimbang.
o Disiplin membantu pekerja mengembangkan kepatuhan, kegigihan, kekuatan, dan rasa hormat.
o Semua bawahan harus melapor hanya kepada satu atasan.
o Semua operasi dengan tujuan yang sama haruslah memiliki satu pemimpin dan satu rencana.
o Kepentingan individu tidaklah lbih penting daripada kepentingan bersama.
o Pemberian upah dan metode pembayaran harus adil.
o Centralization
o Kejelasan garis kekuasaan dari yang tertinggi sampai yang terendah dari operasional perusahaan.
o Semuanya berada di tempat dan waktu yang tepat.
o Karyawan harus diperlakukan dengan adil dan baik.
o Pekerja harus memiliki inisiatif dalam bekerja dan aktif dalam organisasi.
o Adanya semangat kebersamaan.














Sejarah terbentuknya PT. Bangka Jaya Line

Perusahaan pelayaran PT. Bangka Jaya Line telah berdiri sejak tahun 2000, yang tepatnya pada bulan Juni. Terbentuknya perusahaan ini sendiri pun cukup unik, yaitu melalui salah seorang pemegang saham yang telah memiliki perusahaan bahan bangunan di Bangka. Pengiriman barangnya yang masih menggunakan sewa kapal pun akhrinya menghasilkan ide kerja sama untuk menyewa kapal sendiri dan akhrinya ide membangun perusahaan pelayaran.atau yang dikenal juga sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi ini pun berjalan sebagai perusahaan jasa yang melayani pengiriman barang dengan rute Jakarta – Bangka dan Bangka – Jakarta yang terdiri dari 6 orang pemegang saham.

Awal terbentuk perusahaan ini, pekerjaan – pekerjaan atau order – order pengiriman barang hanya dilaksanakan dan dijalankan dengan menggunakan satu buah kapal motor, yaitu kapal sewaan tadi. Kapal motor atau yang disingkat KM ini adalah kapal yang digunakan untuk mengangkut barang. Perlahan – perlahan berjalannya perusahaan yang memiliki kantor cabang di Bangka ini pun semakin berkembang dan berkembang. Memasuki beberapa lama bejalannya perusahaan ini, kapal pertama atau yang disebut Sumber Utama yang tadinya merupakan kapal sewaan pun dimiliki sendiri, dibeli.









Profil PT. Bangka Jaya Line

PT. Bangka Jaya Line yang bertempat di Jl. Dharma Wanita No.1, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara ini bekerja dalam bidang jasa pelayaran, yang mengirimkan barang – barang khusus untuk Jakarta – Bangka dan sebaliknya.

Untuk mempromosikan jasa nya, mereka hanya menggunakan koran, fax, dan telemarketing sebagai alatnya.

Waktu kerja di perusahaan ini dari pukul 08.00 – 12.00 kemudian 13.00 – 17.00 WIB. Penyeleksian karyawan yang bekerja di PT. Bangka Jaya Line ini hanya dengan mengirimkan CV dan melaksanakan interview, kemudian menjalankan masa percobaan selama tiga bulan.

Yang bekerja dalam bidang marketing ada dua orang, dan mereka memiliki job desk yang sama. Sama hal nya dengan lima orang yang bekerja dalam bidang finance.












Struktur Organisasi PT. Bangka Jaya Line


Hasil Penelitian

Setelah dilakukan wawancara terhadap Bapak Simin yang merupakan anggota komisaris dari PT. Bangka Jaya Line, kami mendapatkan data sebagai berikut ini. Kapal – kapal yang beroperasional Jakarta – Bangka dan Bangka _ Jakarta yang sudah ada saat ini ada enam buah, di antaranya :

- KM. Indah Perkasa
- KM. Bontang Pacific
- KM. Sentosa 201
- KM. Sentosa 203
- KM. Mekar Mandiri
- KM. Intan 21

Distribusi yang dilakukan perusahaan PT. Bangka Jaya Line ini, adalah dengan menawarkan jasa pelayaran kepada perusahaan – perusahaan bahan bangunan makanan, minuman. Perusahaan – perusahaan seperti coca – cola, mie sedap, bir, pocari, beras, asbes, semen, dan bahan – bahan bangunan lainnya akan menghubungi perusahaan ini untuk melakukan pengiriman ke Bangka atau sebaliknya. Sebagai contohnya agen dari perusahaan coca – cola atau perusahaan yang lainnya.

Modal yang digunakan perusahaan ini, adalah modal dalam negeri, yaitu modal sendiri. Pemegang – pemegang saham yang terdiri dari enam orang, salah satunya yaitu Bapak Simin Wongso yang di antaranya merupakan komisaris I, direktur utama, direktur operasional dan direktur – direktur lainnya. Perusahaan yang dibangun dari kerja sama antara enam orang inilah membentuk perusahaan jasa pelayaran ekspedisi PT. Bangka Jaya Line.

Divisi – divisi yang ada dalam perusahaan PT. Bangka Jaya Line ini cukup banyak dan cukup terstruktur. Divisi – divisi yang dibagi dan dibentuk sesuai dengan kegiatan – kegiatan dan pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan ini yang bertujuan agar pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan atau menjadi tanggung jawab setiap pegawai atau karyawan dapat dikerjakan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Divisi yang terstruktur cukup penting untuk perusahaan pelayaran atau ekspedisi seperti ini, karena bagian – bagian atau divisi – divisi yang diperlukan untuk mengatur kelangsungan dan kelancaran tidak dapat dijadikan satu atau dicampur – campur begitu saja.

Divisi – divisi atau bagian – bagian yang terdapat dalam sebuah perusahaan pelayaran atau ekspedisi pun dibagi – bagi dan terstruktur menjadi bagian – bagian atau divisi – divisi :
o Divisi Marketing
Divisi atau bagian ini bertugas untuk memperkenalkan atau mempromosikan PT. Bangka Jaya Line sebagai perusahaan jasa di bidang pelayaran ekspedisi.
o Divisi Finance
Divisi atau bagian ini bertanggung jawab dalam masalah dan hal – hal yang bersifat finance atau keuangan.
o Divisi Pergudangan
Divisi ini bertugas atau bertanggung jawab di lokasi, di gudang dan mengenai barang – barang yang disimpan di gudang.
o Divisi Muatan
Divisi atau bagian ini bertanggung jawab untuk barang – barang yang akan di muat ke dalam kapal untuk dikirim ke tempat tujuan.
o Divisi Kapal
Divisi atau bagian ini bertanggung jawab di atas kapal. Kejadian – kejadian yang terjadi di kapal.




Divisi ini dibagi lagi menjadi beberapa bagian atau divisi, di antaranya :
o Divisi atau bagian yang mengatur ABK – ABK
o Divisi untuk Dek Atas
Divisi untuk Dek Atas atau bagian atas kapal maksudnya divisi yang bertanggung jawab untuk kejadian di bagian atas kapal dan awak – awak kapal bagian atas.
Di antaranya :
 Nahkoda
Adalah kapten kapal.
 Mualim I
Mualim I bertugas untuk menghitung dan mengatur barang – barang dan muatan – muatan serta penyuunan barang.
 Mualim II
Mualim II bertugas dan bertanggung jawab terhadap peta dan alat – alat.
 Bosun
Bosun bertanggung jawab atas kebersihan kapal dan bertugas mengecek kapal.
 Juru mudi
Juru mudi bertanggung jawab mengemudikan kapal.
Terdiri dari tiga orang.
 Koki
Koki bertugas untuk menghidangkan makanan selama perjalanan pelayaran atau pengiiman barang.
o Divisi Mesin
Divisi atau bagian ini bertanggung jawab atau bertugas di bagian mesin.
Di antaranya :
 KKM
KKM atau Kepala Kamar Mesin ini bertanggung jawab.

 Masinis I
Masinis I bertugas sebagai pembantu mesin atau montir.
 Masinis II
Masinis II bertugas pembantu mesin.
 Mandor Mesin
Mandor mesin bertugas di bagian mesin.
 Oli men
Olimen bertugas dan bertanggung jawab untuk mengisi minyak dan menjaga minyak agar tidak terjai penyalahgunaan atau korupsi ( pencurian ) minyak.
Terdiri dari tiga orang :
 Divisi Terima Barang
Divisi atau bagian ini bertanggung jawab terhadap penerimaan barang – barang. Misalnya barang – barang yang akan dikirim.
 Divisi PBM
Divisi PBM atau Perusahaan Bongkar Muat ini bertanggung jawab untuk melakukan bongkar muat barang – barang yang di antarkan ke lapangan untuk dimuat ke kapal atau untuk diturunkan.
 Divisi KTKBM
Divisi KTKBM atau yang merupakan kepanjangan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat.
 Divisi Cabang ( Kepala Cabang )
Divisi yang bertanggung jawab di kantor cabang yang terdapat di Bangka.
 Divisi EMKL



Jumah karyawan – karyawan yang bekerja di PT. BANGKA JAYA LINE sesuai divisi – divisinya ,di antaranya :

- Berlokasi di kantor terdapat sekitar 15 orang
- Berlokasi di gudang terdapat kurang lebih 20 orang
- Pegawai untuk bongkar muat kurang lebih 50 orang
- Awak yang berada dalam satu kapal kurang lebih 16 orang

Sistem penggajian perusahaan PT. BANGKA JAYA LINE menggunakan system penggajian bulanan untuk pegawai tetap, sedangkan untuk system penggajian ABK atau anak buah kapal adalah berdasarkan bulanan namun dihitung per perjalanan juga atau per trip.

Selain pegawai – pegawai tetap dan ABK atau anak buah kapal masih terdapat system penggajian untuk Buruh Borongan atau PBM, sistem penggajiannya adalah per ton kubik.















LAMPIRAN











LEMBAR KRITIK dan SARAN





























DAFTAR PUSTAKA

Alexandra Elke, MBA, Business Administration, Study Guide STIKOM LSPR, 2008

PT. Bangka Jaya Line

Tugas Makalah (Pancasila)

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

MAKALAH
Diajukan untuk melengkapi tugas pelajaran
Indonesian State Philosophy

Disusun oleh
Nama : Adhi Surya
Gavin
Hanna
Olivia
Ryan
Vania
Woe Devi
William
William Lee (NIM:2007110177)
Kelas : 11 – 7a
Tahun : 2007/2008

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
The London School of Public Relations – Jakarta
Campus A : Wisma Dharmala Sakti – Annexe, 6th Floor
Jalan Jenderal Sudirman Kav.32
Jakarta 10220
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang ditetapkan walaupun masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Sesuai dengan ketentuan guna untuk melengkapi tugas pelajaran Indonesian State Philosophy, maka kami menyusun makalah ini dengan kesadaran bahwa makalah ini dibuat untuk memperluas wawasan dan kami berharap makalah ini dapat dipergunakan sebaik mungkin, baik oleh para mahasiswa/i maupun para pendidik.

Dengan tidak melupakan jasa pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Endri Meinofriadi sebagai pembimbing materi yang telah memberikan bantuan dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
2. Rekan – rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya, dengan menyadari bahwa adanya kekurangsempurnaan makalah ini, suatu kehormatan apabila para pembaca memberi masukkan yang membangun.

Dengan harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, September 2007
A. MAKNA IDEOLOGI

1. Pengertian Ideologi

Kata ideology berasal dari bahasa Latin (idea; daya cipta sebagai hasil kesadaran manusia, dan logos; ilmu). Istilah ini berasal dari filsuf Perancis Destutt de Tracy (1801) yang mempelajari berbagai gagasan (idea)manusia serta kadar kebenarannya. De Tracy memaknai ideology sebagai ilmu tentang gagasan-gagasan yang menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan. Ideology juga diartikan sebagai falsafah hidup maupun pandangan dunia (dalam bahasa Jerman disebut Weltanschauung).

Berikut ini beberapa pengertian tentang ideology:

a. Laboratorium IKIP Malang

Ideologi adalah seperangkat nilai, ide, dan cita-cita beserta pedoman dan metode melaksanakan/mewujudkannya.

b. Kamus Ilmiah Populer

Ideologi adalah cita-cita yang merupakan dasar salah satu system politik, paham kepercayaan dan seterusnya (ideology sosialis, ideology Islam, dan lain-lain).

c. Moerdiono
Ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.

d. Encyclopedia Internasional

Ideologi adalah “system of ideas, belief, and attitudes which underlie the way of live in a particular group, class, or society” (system gagasan, keyakinan, dan sikap yang mendasari cara hidup suatu kelompok, kelas, atau masyarakat tertentu.

e. Dr. Alfian

Ideologi adalah suatu pandangan atau system nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

Jika kita merujuk pada beberapa pengertian ideology di atas, tampak agak membingungkan. Antara satu pengertian yang lain tidak sepenuhnya sama. Tetapi, demikianlah pada dasarnya ilmu social. Di dalam ilmu social sulit sekali kita temukan pengertian yang tunggal (sepenuhnya sama) tentang suatu hal. Coba perhatikan, ada banyak sekali pengertian tentang politik, pengertian tentang negara, dan sebagainya. Hal yang demikian tidak sepatutnya membuat kita bingung, sebaliknya pengertian yang beragam menbuat ilmu social menjadi kaya.

Jika kita perhatikan secara seksama, terdapat beberapa bagian yang membentuk pengertian tentang suatu hal. Nah, bagian itulah yang mungkin serupa di antara berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Jadi, yang perlu kita pahami secara benar adalah bagian-bagian tersebut.

Dalam kaitannya dengan pengertian ideology di atas, maka bagian-bagian yang ada dalam ideology adalah:

a. serangkat gagasan yang disusun secara sistematis,
b. pedoman tentang cara hidup,
c. tatanan yang hendak dituju oleh suatu kelompok (kelas, negara), dan
d. dipegang teguh oleh kelompok yang meyakininya.

Jika Anda telah memahami bagian-bagian di atas, maka sebenarnya Anda dapat membuat suatu pengertian sederhana mengenai apakah yang dimaksud dengan ideology.

2. Hakikat dan Fungsi Ideologi

Setiap orang biasanya memiliki bayangan tentang suatu keadaan yang ideal. Misalnya, Indro meyakini bahwa kehidupan yang ideal adalah jika dia bekerja di suatu lembaga riset dan memiliki keluarga yang bahagia. Lalu, Indro menyusun strategi yang runtut agar idealisasinya itu dapat terwujud di masa datang. Jika Anda telah memahami kalimat di atas dengan baik, maka Anda telah mengerti gambaran sederhana tentang ideologi.

Pada hakikatnya, ideologi merupakan hasil refleksi (perenungan dan pemantulan kembali) manusia terhadap dunia kehidupannya. Manusia melihat bahwa ada hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk dalam kehidupan. Keadaan yang demikian mendorong orang untuk merumuskan hal-hal yang dianggap baik serta bagaimana cara untuk mewujudkannya. Jika semua itu dapat dijalankan, niscaya akan terwujud kehidupan ideal sebagaimana dicita-citakan.

Kita ambil contoh liberalisme. Hal utama yang hendak dituju oleh liberalisme adalah kebebasan. Liberalisme berpandangan bahwa individu (pribadi) merupakan suatu keadaan yang alami. Individu lebih dulu ada ketimbang kelompok masyarakat atau negara yang diciptakan kemudian oleh manusia. Pada hakikatnya setiap individu memiliki kebebasan. Karena itu, jika kemudian sekumpulan individu bersepakat untuk membentuk negara, maka negara tersebut harus melindungi hak-hak individu (bukan mengekangnya). Ini tercemin antara lain melalui pengakuan negara terhadap hak milik, hak untuk berekspresi, dan sebagainya.

Dengan demikian, terlihat bahwa ideologi bukanlah sekadar pengetahuan teoritis belaka, tetapi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi adalah satu pilihan yang jelas menuntut komitmen untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang semakin tinggi pula rasa komitmentnya untuk melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan-ketentuan normatif yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapatlah dikemukakan bahwa ideologi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
b. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
c. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak.
d. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
e. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta melakukan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.

3. Peranan Ideologi

Menurut pandangan filsuf Perancis, Jacques Ellul dan Prof. Dr. Paul Ricour, suatu ideology memiliki peranan sebagai berikut:

a. Sebagai jawaban atas kebutuhan akan citra atau jati diri suatu kelompok social, komunitas, organisasi atau bangsa.
b. Untuk menjembatani founding fathers dan para generasi penerus.
c. Menanamkan keyakinan akan kebenaran perjuangan kelompok yang berpegang pada ideology tersebut.
d. Sebagai suatu kode atau keyakinan para pendiri yang menguasai, mempengaruhi seluruh kegiatan sosial. Dampak negatifnya, orang akan terjebak dalam kondisi yang disebut rerstang (keadaan beku), dimana orang lain yang berideologi sama akan dianggap kawan dan menganggap lawan terhadap orang lain yang memiliki ideologi lain.

4. Ideologi sebagai Suatu Sistem
Ideologi dapat dirumuskan sebagai suatu sistem berpikir yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk menginterpretasikan (menafsirkan) hidup dan kehidupannya. Dapat juga dikatakan sebagai identitas suatu masyarakat atau bangsa (identity), yang sering disebut dengan istilah ’’kepribadian bangsa“.

Mengingat ideologi merupakan suatu sistem berpikir dalam semua aspek kehidupan, maka ideologi dapat diterapkan ke dalam sistem politik, ekonomi, dan sosial budaya. Mula-mula digali dari kenyataan-kenyataan yang ada (induktif), kemudian dirumuskan dalam suatu sistem, setelah itu diterapkan kembali dalam segala aspek kehidupan (deduktif).

Telah dikemukakan bahwa hal-hal yang terjadi dalam kehidupan coba untuk dimaknai kembali melalui suatu ideologi dengan harapan agar kehidupan yang lebih baik dapat terwujud. Keyakinan mengenai keadaan yang lebih baik dan cara untuk mencapainya itu berbeda-beda. Misalnya: liberalisme meyakini bahwa kehidupan yang lebih baik adalah ketika negara memberi perlindungan terhadap kebebasan individu, sementara bagi sosialisme keadaan yang baik adalah jika hak milik pribadi dihapus dan sarana-sarana produksi dan distribusi dimiliki secara bersama-sama. Karena itu, ideologi-ideologi semacam itu bersifat tertutup. Maksudnya, gagasan yang ada dalam ideologi tersebut bersifat kaku dan tidak terbuka untuk dipersatukan dengan ideologi yang berbeda.

Ideologi dapat juga mengandung pengertian bahwa dia harus menegara, yaitu bahwa nilai-nilai yang dikandungnya diatur melalui negara. Jadi negara sesungguhnyalah yang mempunyai peran penting di dalam sistem ideologi guna mengatur warga negaranya dan untuk mencapai cita-cita dan tujuannya.


B. IDEOLOGI PANCASILA

1. Pancasila sebagai Ideologi Nasional

Pada dasarnya, kita telah mempelajari tentang Negara. Jika Anda ingat kembali, yang disebut sebagai negara adalah kesatuan sosial yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama. Jadi, ketika dibentuk, para pendiri negara telah bersepakat mengenai apa tujuan negara tersebut didirikan berikut dasar-dasar keyakinan yang melandasinya. Hal-hal tersebut terangkum dalam ideologi. Karena itu, ideologi selalu dijadikan sebagai pedoman bagi segenap warga negara untuk menjalani kehidupan bernegara.
Dalam konteks Indonesia, ideologi nasional kita adalah Pancasila. Sebelum Indonesia lahir, para pemimpin yang bersidang dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) telah berusaha untuk merumuskan dasar Negara dan undang-undang dasar. Dua hal ini sangat penting karena merupakan dasar yang akan menentukan landasan kehidupan Negara Indonesia.

Gagasan awal Pancasila lahir dari pemikiran Soekarno. Dia menyampaikan pidato di depan sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945. Tetapi, rumusan Soekarno berbeda dengan Pancasila yang kemudian dijadikan sebagai dasar Negara. Rumusan yang diusulkan oleh Soekarno adalah sebagai berikut:
1. Kebangsaan
2. Internasionalisme
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk kemudian, dalam sidang 18 Agustus 1945 antara lain berhasil mengesahkan Undang-undang Dasar 1945. Dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut tercantum Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara. Susunan lengkap Pancasila adalah, sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai dasar negara yang juga ideologi nasional, Pancasila disusun berdasarkan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat Indonesia. Sedemikian mendasrnya nilai-nilai Pancasila dalam menjiwai dan memberikan watak (kepribadian, identitas) sehingga pengakuan atas kedudukan Pancasila sebagai filsafat adalah wajar. Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakikat rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan ketuhanan, kemanusiaan, kenegaraan, kekeluargaan dan musyawarah serta keadilan social.

Nilai dan fungsi filsafat Pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ini berarti, dengan kemerdekaan yang diperoleh bangsa dan Negara Indonesia secara melembaga dan formal telah meningkatkan kedudukan dan fungsi Pancasila. Yakni, dari kedudukannya sebagai filsafat hidup ditingkatkan sebagai filsafat Negara, dari kondisi sosio-budaya yang terkristalisasi menjadi nilai filosofis-ideologis yang konstitusional ( dikukuhkan berdasarkan Undnag-Undang Dasar 1945)

5. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

a. Dimensi Ideologi Terbuka

Dalam pandangan Dr. Alfian, kekuatan suatu ideologi tergantung pada 3 (tiga) dimensi yang terkandung di dalam dirinya, yaitu sebagai berikut:

1) Dimensi Realita

Bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi itu secara riil berakar dan hidup dalam masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.

2) Dimensi Idealisme

Bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme, bukan lambungan angan-angan (utopia), yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui perwujudan atau pengamalannya dalam praktek kehidupan bersama mereka sehari-hari dengan berbagai dimensinya.

3) Dimensi Fleksibilitas (Kelenturan)

Bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat (jati diri) yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

b. Gagasan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Gagasan pertama mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka secara formal ditampilkan sekitar tahun 1985, walaupun semangatnya sendiri sesungguhnya dapat ditelusuri dari pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945. Pandangan Pancasila sebagai ideologi terbuka didorong oleh tantangan zaman. Sejarah menunjukkan bahwa bila suatu ideologi tidak memiliki dimensi fleksibilitas atau kelenturan, maka ideologi itu akan mengalami kesulitan bahkan mungkin kehancuran dalam menanggapi tantangan zaman (contoh: runtuhnya komunisme di Uni Soviet).

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu.

Pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka tersirat di dalam Penjelasan UUD 1945, antara lain disebutkan ” Maka telah cukup jika Undang-Undang Dasar hanya memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan sosial terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuat, mengubah dan mencabutnya.

Dari kutipan tersebut dapat kita pahami bahwa UUD 1945 pada hakikatnya mengandung unsur keterbukaan; karena dasar dari UUD 1945 adalah Pancasila yang merupakan ideologi nasional bagi bangsa Indonesia bersifat terbuka pula.
Menurut Dr. Alfian, sebagai ideologi terbuka Pancasila memenuhi ketiga dimensi dengan baik, terutama karena dinamika internal yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian secara ideal-konseptual Pancasila adalah ideologi yang kuat, tangguh, kenyal dan bermutu tinggi. Itulah sebabnya mengapa bangsa Indonesia meyakininya sebagai ideologi yang terbaik bagi diri bangsa Indonesia sendiri. Ciri – ciri ideologi terbuka itu sendiri adalah:
1. merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan kesepakatan masyarakat.
2. tidak diciptakan oleh Negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri; ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka.
3. isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
4. tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.
5. menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

Berdasarkan dari ciri-ciri sebagaimana dipaparkan di atas, bisa dikatakan bahwa Pancasila memenuhi semua persyaratan sebagai ideologi terbuka. Hal itu akan semakin jelas dari penjelasan sebagai berikut :

 pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia. Pancasila bukan impor dari luar negeri, bukan pula suatu ideologi yang dipikirkan oleh satu dua orang pintar, melainkan milik masyarakt Indonesia sendiri sebagai kesadaran dan cita-cita moralnya. Pancasila bukan ideology milik kelompok tertentu, tetapi milik seluruh masyarakat Indonesia.

 Isi Pancasila tidak langsung operasional. Sebagaimana kita ketahui, Pancasila berisi hanya lima nilai dasar. Kelima nilai dasar itu berfungsi sebagai acuan penyelenggara Negara. Dalam Pancasila tidak tersedia rumusan yang berisi tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang harus dilaksanakan. Karena hanya berisi nilai-nilai dasar, penerapan Pancasila memerlukan penafsiran. Penafsiran dilakukan untuk mencari implikasi kelima nilai dasar itu bagi situasi nyata. Setiap generasi bangsa Indonesia dapat dan bahkan perlu melakukan penafsiran terhadap Pancasila sebagai tantangan kekinian mereka masing-masing. Dengan demikian, Pancasila menjadi ideologi yang senantiasa relevan dan aktual.

 Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat. Sebaliknya, Pancasila justru menghargai kebebasan dan tanggung jawab masyarakat. Sila “kemanusiaan yang adil dan beradab”, misalnya mengakui kebebasan dan kesamaderajatan manusia ( hak asasi manusia); bahkan tidak hanya meliputi manusia Indonesia melainkan juga semua umat manusia diakui sebagai mahkluk yang memiliki kebebasan dan kesamaderajatan.

 Pancasila juga bukan ideologi totaliter. Oleh para pendiri Negara ini, Pancasila tidak dimaksudkan sebagai ideologi totaliter, yang mengurusi segala segi kehidupan masyarakat. Melainkan, Pancasila adalah ideolgi politik, sebuah pedoman didup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pedoman tersebut menjawab lima masalah pokok tentang Negara, yaitu :
- bagaiman kedudukan agama atau kepercayaan kepada Tuhan
dalam kehidupan Negara.
- bagaimana kedudukkan manusia dalam Negara.
- Untuk siapa Negara didirikan.
- Siapakah yang berdaulat atas Negara dan bagaimana keputusan dalam urusan mengenai Negara diambil.
- Apa tujuan Negara. Dengan kata lain, Pancasila merupakan ideologi yang terbatas. Karena itu, Pancasila tidak boleh diubah menjadi ideologi totaliter.

 Pancasila menghargai pluralitas. Hal itu bisa kita lihat misalnya dalam sejarah perumusan Pancasila. Rumusan definitive Pancasila dicapai justru karena didorong oleh semangat untuk terap menghargai pluralitas. Plularitas menjadi kata kunci substansi ideologi Pancasila.

Demikianlah, jelas bahwa Pancasila itu sendiri ( an sich ), adalah ideologi terbuka. Pancasila memiliki watak sebagai ideologi terbuka.
c. Perwujudan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka sangat mungkin mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Namun demikian, faktor manusia baik penguasa maupun rakyatnya sangat menentukan dalam mengukur kemampuan sebuah ideologi dalam menyelesaikan berbagai masalah. Sebaik apa pun sebuah ideologi kalau tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang baik, maka ideologi itu hanya akan menjadi utopia atau angan-angan belaka.

Implementasi ideologi Pancasila bersifat fleksibel dan interaktif (bukan doktriner). Hal ini karena ditunjang oleh eksistensi ideology Pancasila yang memang semenjak digulirkan oleh para founding fathers (pendiri Negara) telah melalui pemikiran-pemikiran yang mendalam sebagai kristalisasi nilai-nilai sosial-budaya bangsa Indonesia sendiri. Fleksibilitas ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut:

1) Nilai Dasar

Merupakan nilai-nilai dasar yang relatif tetap (tidak berubah)yang terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945. nilai-nilai dasar Pancasila (Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial) dijabarkan lebih lanjut menjadi nilai instrumental dan nilai praxis yang lebih bersifat fleksibel, dalam bentuk norma-norma yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2) Nilai Instrumental
Merupakan nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar yang dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945 dan Peraturan perundang-undangan lainnya.

3) Nilai Praxis

Merupakan nilai-nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Nilai praxis yang abstrak (misalnya: menghormati, kerja sama, kerukunan, dan sebagainya), dioperasionalkan dalam bentuk sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari. Dengan demikian nilai-nilai tersebut nampak nyata dan dapat kita rasakan bersama.













KESIMPULAN

Karena faktor-faktor seperti latar belakang yang berbeda baik dari segi etnis, budaya, bahasa, dan keadaan ekonomi. Bangsa Indonesia meyakini bahwa paham ideologi terbuka adalah jalan terbaik pemersatu perbedaan-perbedaan tersebut.
Salah satu alasan terbentuknya paham tersebut adalah karena paham tersebut bersifat fleksibel (tidak mutlak) dan interaktif tidak seperti paham ideologi tertutup (bersifat mutlak) yang harus sesuai dengan isi dari kesepakatan-kesepakatan dari ideologi tersebut. Apalagi di zaman yang semakin berkembang ini, apabila Indonesia dengan ragam budaya yang begitu kaya tidak menggunakan ideologi terbuka, bangsa ini pasti tidak akan mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman, dan akhirnya berakhir seperti negara Uni Soviet yang kini telah pecah menjadi negara-negara kecil.







DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto. 2005. Kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga

Abdulkarim, Aim. 2004. Kewarganegaraan. Jakarta : Grafindo

Munawar, Rachman. Artikel Yayasan Paramadina. Yayasan Paramadina

2006. Catatan Kritis dan Analisis Aktual